Tanaman Eceng Gondok

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Sabtu, 23 Maret 2013



Tanaman Eceng Gondok


Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mengapung di permukaan air. Eceng gondok memiliki nama latin Eichhornia crassipes. Tanaman air ini sebenarnya berasal dari Brasil dan pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1894 yang dibawa oleh seorang ahli botani dari Amerika ke kebun Raya Bogor.
Tanaman ini merupakan tanaman hias yang cukup disenangi karena memiliki bunga yang berwarna ungu. Akan tetapi saat ini, kehadiran eceng gondok lebih berperan sebagai gulma.
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang pesat dan penyebarannya juga sudah melalui antar saluran air. Eceng gondok dapat tumbuh di kolam-kolam, sungai, danau tempat penampungan air serta daerah rawa. Eceng gondok memiliki kemampuan untuk beradaptasi dari perubahan ekstrim laju air, perubahan kadar nutrisi, pH (derajat keasaman tanah), temperatur, ketinggian air dan racun yang terdapat dalam air. Eceng gondok dapat berkembang pesat dalam kondisi air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama di daerah yang memilki kadar nitrogen, potassium dan posphat. Perkembangbiakan tanaman ini sangat cepat, karena dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dengan stolon dan juga secara generative dengan biji.
Klasifikasi tanaman eceng gondok adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia Kunth
Spesies : Eichhornia Cressipes
Bila dilihat dari segi komposisi kimia yang terkandung dalam eceng gondok, selulosa merupakan penyusun utama terbesar yaitu sebanyak 64,51%. Kandungan selulosa yang sangat tinggi pada eceng gondok merupakan salah satu sumber bahan baku untuk menghasilkan asam oksalat. Salah satu cara pembuatan asam oksalat ialah melalui hidrolisis selulosa menjadi glukosa, selanjutnya glukosa direaksikan dengan HNO3 di dalam reaktor sintesa dengan bantuan katalis V2O5 hingga menghasilkan asam oksalat.
Advertisement

2 komentar: