Tapak dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Minggu, 24 Maret 2013


Tapak dara

Tapak dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Sinonim : Lochnera rosea, Reich.; Vinca rosea, Linn.; Ammoallis rosea, Small.
Familia : Apocynaceae
Nama Lokal
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda).
Detail
Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah.
Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.
Komposisi
Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.
Bagian yang digunakan
Daun, bunga dan akar.
Pemanfaatan untuk obat darah tinggi
Cara Pemakaian
Pertama :
1. Bahan : 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan.
2. Cara membuat : direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan disaring.
3. Cara menggunakan : diminum tiap sore.
Kedua :
1. Bahan : 7 lembar daun atau bunga tapakdara.
2. Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa saat dan disaring.
3. Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
Pemanfaatan lain
Selain untuk mengobati darah tinggi, tapak dara juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati :
Asma, Anemia, Leukimia, Bronkhitis, Demam, Radang Perut, Disentri, Kencing manis, Gondong, Bisul, Borok, Luka Bakar, Luka baru, dan Bengkak.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar