Parameter Limbah Udara

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 12 April 2013


Parameter Limbah Udara

Emisi Industri
Udara alamiah selain terdiri dari gas dan uap air juga mengandung campuran partikel padat dan cair yang sangat halus yang disebut aerosol. Baku mutu emisi adalah batas kadar yang dikeluarkan dari zat-zat atau bahan pencemar yang dikeluarkan langsung dari sumber pencemar udara, sehingga kadar zat-zat atau bahan-bahan tersebut tidak menimbulkan gangguan pada manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda serta tidak melampaui baku mutu udara ambien.
Emisi sebagai salah satu penentu mutu udara berperan penting dalam menentukan kualitas udara. Sumber emisi bahan pencemar dalam hal ini dapat disebabkan oleh setiap orang atau kegiatan usaha yang menimbulkan emisi bahan pencemar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa emisi merupakan akibat dari aktifitas manusia yaitu pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran.
Bahan pencemar yang dapat ditimbulkan oleh sumber stasioner (tak bergerak) tersebut adalah:
1. Kabut asam sulfat atau sulfur Trioksida atau keduanya
2. Oksida Nitrogen (NOx)
3. Karbon Monoksida (CO)
4. Partikel padat
5. Hidrogen Sulfida (H2S)
6. Methyl Merpaktan (CH3SH)
7. Amonia (NH3)
8. Gas Klorin
9. Hidrogen Klorida (HCl)
10. Fluor atau asam Hydrofluorida atau senyawa organik fluor
11. Seng (Zn)
12. Air raksa (Hg)
13. Katmium (Cd)
14. Arsen (As)
15. Antimon (Sb)
16. Radio Nuklida dan Asat

Bahan pencemar tersebut di atas walaupun akumulasinya banyak dipengaruhi oleh keadaan alam setempat (misalnya arah angin) tetapi asal bahan pencemar tetap (stationer) maka lingkungan sekitar terdekat dengan kegiatan yang potensil menimbulkan bahan pencemar, merupakan kelompok yang mempunyai resiko tinggi yang mendapat dampak negatif.

Dampak Pencemaran Udara
a. Terhadap Lingkungan
− Partikel
Partikel di atmosfir membuat dampak yang terbatas pada sejumlah radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi. Satu prinsip efek adalah pengurangan kenampakan. Intensitas cahaya yang diterima dari benda dan latar belakang menjadi kurang. Jumlah polusi partikel tergantung pada musim ataupun lokasi sumber polusi dan emisinya. Debu pada daun jika terkena kabut atau hujan ringan akan membuat kerak yang tebal pada permukaan daun dapat mengganggu proses fotosintesis dengan menghalangi sinar matahari yang diperlukan daun dan mengacaukan proses pertukaran CO2 dengan atmosfer. Dengan demikian pertumbuhan tanaman akan terhenti. Partikulat debu yang ada juga dapat menimbulkan kerusakan material/bahan secara luas. Partikulat mempercepat korosi terutama adanya campuran yang mengandung sulfur (.
-                      SO 2
Kerusakan tanaman dapat terjadi oleh sulfur dioksida (SO2). Uap asap sulfat dapat merusak tanaman dan dapat terlihat pada daun. Kerusakan kronis dapat terjadi bila kontak dengan SO2 dalam waktu yang lama ditandai dengan warna daun kuning karena terhambatnya pembentukan klorofil kemudian dapat mengakibatkan gugurnya daun. Pengaruh SO2 antara lain terhadap cat, dimana waktu pengeringan dan pengerasan beberapa cat meningkat jika mengalami kontak dengan SO2, beberapa film cat menjadi lunak dan rapuh jika dikeringkan, serat tekstil terutama yang terbuat dari serta tumbuhan menjadi lapuk. Kondisi lingkungan yang tercemar SO2 merangsang kecepatan korosi teruma besi, baja, dan zink
- NO Adanya konsentrasi NO 2 di udara dapat menimbulkan kerusakan tanaman. Percobaan cara fumigasi tanaman-tanaman dengan NO2 menunjukkan adanya bintik-bintik pada daun. Pencemaran udara oleh gas NOX juga menyebabkan timbulnya fotokimian yang sangat mengganggu lingkungan

b. Terhadap Kesehatan Manusia
− Partikel Partikel (debu) yang masuk atau mengendap dalam paru-paru dapat mengakibatkan Pneumoniosis, dan iritasi pada mata.efek tidak langsung terhadap manusia bila partikel polutan yang mengandung zat kimia mengendap pada daun dan daun digunakan sebagai bahan makanan oleh manusia.
− SO
SO2 mempunyai sifat iritasi/perangsangan, gangguan yang lebih kuat. SO2 merupakan polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita penyakit kronis sistem pernafasan dan kardiofaskuler
 − NO
Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas Nitrogen Oksida adalah paru-paru. Paru-paru terkontaminasi oleh gas NO 2 akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas dan mengakibatkan kematian. Pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu terganggunya sistem pernafasan, bila kondisinya kronis dapat berpotensi terjadi Bronkhitis serta akan terjadi penimbunan Nitrogen Oksida dan dapat merupakan sumber Karsinogenik.

Tujuan Pengolahan Limbah Gas
1. Mencegah terjadinya penurunan kualitas udara di dalam area pabrik maupun di desa-desa sekitarnya yang dekat dengan area pabrik sehingga berguna bagi hajat hidup orang banyak.
2. Minimalisasi atau mengurangi bau yang tidak menyenangkan yang disebabkan kegiatan operasional.
3. Minimalisasi atau mengurangi tingkat kebisingan di dalam area pabrik maupun di daerah sekitarnya.
Cara-cara Pengolahan
Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk penyederhanaan buangan gas. Dasar pengembangan yang dilakukan adalah penyapuan partikel (particulate scrubber), penyerapan absorbsi, pembakaran, penutupan bau, dilusi, penyerapan ion excanger, dan kolam netralisasi.
Beberapa jenis peralatan yang digunakan untuk pengolahan limbah gas :
1. Scrubber, alat ini digunakan untuk membersihkan gas yang mudah bereaksi dengan air.Prinsip kerjanya adalah mencampur air dengan uap/gas dalam suatu wadah. Alat ini terdiri dari beberapa tipe seperti wet scrubber, ventury scrubber dan vertical scrubber, spray tower, package tower, plate tower dan cyclon.
2. Menara isi, terdiri dari yang berbentuk silinder yang diisi dengan butiran pengisi untuk memperluas permukaan kontak antara gas dan cairan penyerap.
3. Menara semprot (spray tower), pemakaiannya lebih banyak untuk keperluan perpindahan panas.
4. Penyerapan berdasarkan tarikan cairan. Cara ini banyak dipakai untuk gas klor yang membawa partikel-partikel kapur.
5. Ruang penyerapan berbentuk siklon. Cara ini adalah perpaduan antara teknik penyemprotan dengan prinsip mekanis dari gaya sentrifugal. Alat ini bisa dipakai untuk menyerap buangan dalam bentuk gas seperti gas klor atau gas yang membawa partikel.
6. Penyerapan secara mekanis, dispersi cairan penyerap ke dalam gas pada alat ini dilakukan dengan cara mekanis.
Untuk menghilangkan bau gas yang mengganggu dilakukan dengan cara penutupan (counter of odor). Apabila bau yang keluar tidak efektif untuk dihilangkan dengan cara kimia, pembakaran atau absorbsi maka perlu diberi zat lain yang berbau lebih enak misalnya essens, parfum dan lain-lain yang dapat menutupi bau yang mengganggu tersebut. Penambahan zat tersebut dapat dilakukan dengan penyemprotan pada dasar cerobong dengan konsentrasi sampai 2%. Cara lain dapat pula dengan penambahan pada scrubber zat tambahan kimiawi yang mudah menguap dan dapat menetralkan bau.
Pembakaran dilakukan terhadap gas buangan yang mengganggu tetapi tidak mengandung pencemar yang berbahaya atau terhadap gas buangan yang sulit diolah tetapi mengandung zat-zat yang dapat dibakar dan biasanya dilakukan pembakaran sebalum dibuang ke udara. Pembakaran merupakan cara yang sangat efektif untuk menghilangkan pencemar yang dapat terbakar, bau, senyawa beracun dan dapat mengurangi bahaya ledakan. 
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar