SISTEM IMUN TUBUH

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Rabu, 10 April 2013


SISTEM IMUN TUBUH
Sistem imun merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan yang ada di sekitar lingkungan. Bila sistem imun terpapar pada zat asing, maka ada 2 jenis respon yang mungkin terjadi, yaitu:
1. Respon Imun Non Spesifik
Merupakan respon terhadap suatu konfigurasi zat asing walaupun tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar pada zat tersebut sehingga bila terpapar oleh partikel yang sama di kemudian hari respon imun tidak meningkat seperti halnya respon imun spesifik.
Komponen-komponen sistem imun non-spesifik terdiri atas:
a. Pertahanan fisis dan mekanis, yaitu berupa kulit, selaput lendir, silia, saluran nafas, batuk dan bersin dapat mencegah berbagai patogen yang masuk dalam tubuh.
b. Pertahanan biokimia, yaitu bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebasea kulit, kelenjar kulit, telinga, spermin dalam semen. Juga asam hidroklorid lambung, lisosim dalam keringat, ludah, air mata dan air susu dapat berperan sebagai pertahanan tubuh.
c. Pertahanan humoral, antara lain:
1. Komplemen: mampu mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri dan parasit dengan jalan opsonisasi. Tetapi kejadian diatas dapat juga terjadi pada respon imun spesifik.
2. Interferon: suatu glikoprotein yang dilepas sebagai respon terhadap infeksi virus dan dapat pula mengaktifkan sel NK.
3. C-Reactive Protein (CRP): sebagai opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen pada waktu terjadi infeksi.
d. Pertahanan seluler
Dalam hal ini sel utama yang berperan adalah sel mononuklear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklear (neutrofil). Zat asing atau antigen yang tidak spesifik akan dihancurkan dengan proses fagositosis oleh sel-sel tadi terutama oleh makrofag.
2. Respon Imun Spesifik
Respon ini mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya yaitu antigen spesifik yang didasari dengan adanya kemampuan memori dan specificity. Komponen sistem imunitas spesifik ialah imunitas humoral (Humoral Mediated Immunity) yang diperankan oleh sel B yang dapat membentuk antibodi dan imunitas seluler (Cell Mediated Immunity) dibawakan oleh sel T yang berfungsi mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus, serta dapat mengaktifkan makrofag dalam proses fagositosis.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar