SYZYGIUM POLYANTHUM ( Daun Salam )

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Rabu, 10 April 2013


SYZYGIUM POLYANTHUM ( Daun Salam )
Syzygium polyanthum yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan daun salam, juga mempunyai nama lain Eugenia polyantha atau Eugenia lucidula. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1800 dari permukaan laut. Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 meter, berakar tunggang, batang bulat dan permukaan licin. Daun tunggal yang letaknya berhadapan dengan mempunyai tangkai yang panjang 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjangnya 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berwarna hijau muda.
Berbagai literatur menyebutkan bahwa Syzygium polyanthum mempunyai banyak khasiat pengobatan, antara lain untuk mengobati kencing manis, hipertensi, kolesterol tinggi, gastritis, diare, asam urat, eksim, kudis, dan gatal-gatal. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya daun salam dipergunakan sebagai bumbu masakan, tetapi semenjak penggunaan tanaman tradisional sebagai obat semakin marak, Syzygium polyanthum pun ikut diteliti efeknya terhadap fungsi kekebalan tubuh manusia. Hal ini berhubungan dengan berbagai macam komponen yang terdapat di dalam Syzygium polyanthum. Kandungan Syzygium polyanthum antara lain minyak atsiri, tannin, eugenol dan flavonoid.

KOMPONEN-KOMPONEN AKTIF DALAM Syzygium polyanthum
a. Minyak atsiri
Minyak atsiri atau dikenal orang dengan nama minyak ateris atau minyak terbang (essential oil, volatile) dihasilkan oleh tanaman tertentu. Mekanisme toksisitas fenol dalam minyak atsiri menyebabkan denaturasi protein pada dinding sel kuman dengan membentuk struktur tersier protein dengan ikatan nonspesifik atau ikatan disulfida. Sekuisterpenoid dalam minyak atsiri juga menyebabkan kerusakan membran sel kuman olah senyawa lipofilik.
b. Tannin
Tannin menyebabkan denaturasi protein dengan membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen, menginaktifkan adhesion kuman (molekul untuk menempel pada sel inang), menstimulasi sel-sel fagosit yang berperan dalam respon imun selular.
Banyak aktivitas fisiologik manusia, seperti stimulasi sel-sel fagositik, host mediated tumor activity, dan sejumlah aktivitas anti infektif telah ditetapkan untuk tannin. Salah satunya aksi molekul mereka adalah membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen. Cara kerja anti mikroba mungkin juga berhubungan dengan kemampuan mereka untuk menginaktivasi adhesin mikroba (molekul untuk menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel, enzim yang terikat pada membran sel, protein transport cell envelope. Mereka juga membentuk kompleks dengan polisakarida.
c. Eugenol
Eugenol adalah sebuah senyawa kimia aromatik, berbau, banyak didapat dari butir cengkeh, sedikit larut dalam air dan larut pada pelarut organik.
d. Flavonoid
Senyawa ini berfungsi sebagai anti inflamasi, anti alergi dan aktifitas anti kankernya serta antioksidan. Flavonoid telah dipelajari sejak 1948 dan efek antioksidannya belum ada yang mempertentangkan. Flavonoid yang bersifat lipofillik membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler, dan dengan dinding sel kuman, serta merusak membran sel kuman.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar