Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen. Sabun
dan detergen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat
bercampur dengan air menjadi mudah bercampur.
Sabun dan detergen dalam air dapat
melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga
dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air
(hidrofobik) sehingga larut dalam
minyak atau lemak. Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapat kotoran
lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik masuk ke dalam butiran lemak
atau minyak dan bagian ion tersebut yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke
pelarut air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran minyak akan saling
tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis.
Akibatnya, kotoran lemak atau minyak
yang telah lepas dari pakaian tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada dalam
larutan. Kita perlu hati-hati dalam
memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang
buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh
pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber
air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan
kesehatan. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih detergen yang limbahnya
dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan
oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
a. rusaknya keindahan lingkungan
perairan;
b. terancamnya kehidupan hewan-hewan
yang hidup di air; dan
c. merugikan kesehatan manusia.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar