SYZYGIUM POLYANTHUM ( Daun
Salam )
Syzygium polyanthum yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut
dengan daun salam, juga mempunyai nama lain Eugenia polyantha atau
Eugenia lucidula. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran
rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1800 dari permukaan laut. Pohon
bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 meter, berakar tunggang, batang bulat dan
permukaan licin. Daun tunggal yang letaknya berhadapan dengan mempunyai tangkai
yang panjang 0,5-1 cm. Helaian daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar
telur sungsang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjangnya 5-15
cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau
tua, permukaan bawahnya berwarna hijau muda.
Berbagai literatur menyebutkan bahwa Syzygium polyanthum mempunyai banyak khasiat pengobatan, antara
lain untuk mengobati kencing manis, hipertensi, kolesterol tinggi, gastritis,
diare, asam urat, eksim, kudis, dan gatal-gatal. Dalam kehidupan sehari-hari
biasanya daun salam dipergunakan sebagai bumbu masakan, tetapi semenjak
penggunaan tanaman tradisional sebagai obat semakin marak, Syzygium polyanthum pun ikut diteliti efeknya terhadap fungsi
kekebalan tubuh manusia. Hal ini berhubungan dengan berbagai macam komponen
yang terdapat di dalam Syzygium
polyanthum. Kandungan Syzygium polyanthum antara lain minyak atsiri, tannin, eugenol
dan flavonoid.
KOMPONEN-KOMPONEN
AKTIF DALAM Syzygium polyanthum
a. Minyak atsiri
Minyak atsiri atau dikenal orang dengan nama
minyak ateris atau minyak terbang (essential oil, volatile) dihasilkan oleh
tanaman tertentu. Mekanisme toksisitas fenol dalam minyak atsiri menyebabkan
denaturasi protein pada dinding sel kuman dengan membentuk struktur tersier
protein dengan ikatan nonspesifik atau ikatan disulfida. Sekuisterpenoid dalam
minyak atsiri juga menyebabkan kerusakan membran sel kuman olah senyawa
lipofilik.
b. Tannin
Tannin menyebabkan denaturasi protein dengan
membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan
hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen,
menginaktifkan adhesion kuman (molekul untuk menempel pada sel inang),
menstimulasi sel-sel fagosit yang berperan dalam respon imun selular.
Banyak aktivitas fisiologik manusia, seperti
stimulasi sel-sel fagositik, host mediated tumor activity, dan sejumlah
aktivitas anti infektif telah ditetapkan untuk tannin. Salah satunya aksi
molekul mereka adalah membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan
nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan
ikatan kovalen. Cara kerja anti mikroba mungkin juga berhubungan dengan
kemampuan mereka untuk menginaktivasi adhesin mikroba (molekul untuk menempel
pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel, enzim yang terikat pada
membran sel, protein
transport cell envelope.
Mereka juga membentuk kompleks dengan polisakarida.
c. Eugenol
Eugenol adalah sebuah senyawa kimia aromatik,
berbau, banyak didapat dari butir cengkeh, sedikit larut dalam air dan larut
pada pelarut organik.
d. Flavonoid
Senyawa ini berfungsi sebagai anti inflamasi,
anti alergi dan aktifitas anti kankernya serta antioksidan. Flavonoid telah
dipelajari sejak 1948 dan efek antioksidannya belum ada yang mempertentangkan.
Flavonoid yang bersifat lipofillik membentuk kompleks dengan protein
ekstraseluler, dan dengan dinding sel kuman, serta merusak membran sel kuman.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar