Senyawa Fenolik Dan Senyawa Flavonoid
Istilah senyawa fenolik meliputi aneka
ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin
aromatik yang mengandung satu atau dua gugus hidroksil. Senyawa fenolik
cenderung mudah larut dalam air karena umumnya mereka sering kali berikatan
dengan gula sebagai glikosida. Semua senyawa fenolik berupa senyawa aromatik,
sehingga semua menunjukkan serapan kuat di daerah spektrum UV. Karena itu, cara
spektrometri penting, terutama untuk identifikasi senyawa fenolik.
Senyawa Flavonoid
Flavonoid merupakan kelompok senyawa
fenolik terbesar yang terdapat pada tanaman. Flavonoid merupakan salah satu
produk metabolisme sekunder yang penyebarannya terbatas, yaitu pada tumbuhan
dan mikroorganisme.
Senyawa flavonoid terdapat pada
semua bagian tumbuhan termasuk akar, daun, kayu, kulit, tepung sari, bunga,
buah, dan biji. Adanya Flavonoid pada hewan seperti kelenjar bau berang-berang,
propolis (sekresi lebah) dan dalam sayap kupu-kupu, dianggap berasal dari
tumbuhan yang menjadi makanannya dan tidak mengalami biosintesis dalam tubuh
hewan tersebut. Banyaknya senyawa flavonoid di alam bukan disebabkan oleh
banyaknya variasi struktur, akan tetapi disebabkan oleh tingkat hidroksilasi,
alkoksilasi, atau glikosilasi dari struktur flavonoid tersebut
Manfaat flavonoid
Flavonoid mempunyai manfaat yang
beragam terhadap organisme sehingga tumbuhan yang mengandung flavonoid umumnya
digunakan dalam pengobatan tradisional. Tumbuhan yang secara tradisional
digunakan untuk mengobati gangguan fungsi hati ternyata mengandung komponen
aktif senyawa flavonoid yang mempunyai aktivitas antioksidan. Selain itu
flavonoid juga mempunyai aktivitas sebagai inhibitor kuat pernapasan. Senyawa
ini juga merupakan penampung yang baik bagi radikal hidroksi dan superhidroksi
sehingga dapat melindungi membran lipid terhadap reaksi yang merusak. Flavonoid
merupakan senyawa pereduksi yang baik dan dapat menghambat terjadinya reaksi
oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim.
Beberapa turunan flavonoid dari isoflavon,
misalnya rotenone, merupakan insektisida alam yang kuat. Isolat flavonoid dari
benalu mangga mampu menghambat pertumbuhan kanker. Selain mempunyai struktur
molekul yang unik, beberapa senyawa flavon yang berasal dari Artocarpus juga
memperlihatkan bioaktivitas antitumor yang tinggi pada sel leukemia L 1210.
Senyawa flavonoid memiliki bioaktivitas yang menarik seperti antileismania,
antiinflamasi, antidiuretik, dan antihipertensi.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar