GAS
METANA
Metana (CH4) memiliki peranan penting
sebagai radiactivaly dan gas kimia aktif pada
atmosfer kita. Hal ini dikarenakan
metana merupakan hasil produksi dari metanogen dalam kondisi anaerobic pada
lahan basah, sawah, landfills dan saluran pencernaan pada hewan ternak yang
memiliki ruminansia dan rayap, dan merupakan emisi non mikroba yang dihasilkan
dari penggunaan bahan bakar fossil dan biomassa.
CH4 menghasilkan kerugian bila
direaksikan dengan radikal hidroksil pada lapisan troposfer. Kerugian ini dapat
diukur dengan menggunakan metil kloroform, yang merupakan antropogenik pelacak
yang struktur kimia mirip dengan CH4 dan merupakan emisi yang baik.
Perhitungan untuk kerugian CH4 dalam
atmosfer berdasarkan pada kerusakan stratosfer dan konsumsi mikroba dalam
tanah, jumlah CH4 yang diserap oleh tanah sebesar 500-600 Tg tahun- 1. Pada
atmosfer tingkat CH4 cenderung konstan dalam 1 dekade terakhir sampai tahun
2007, hal ini dikarenakan dapat diimbanginya jumlah penghasilan dengan
penguraian CH4 yang sama rata.
Sumber partisi antara kategori yang
membentuk dalam 500-600 Tg tahun-1 adalah sebuah tantangan yang besar.
Penggunaan bottom-up rentan terhadap kesalahan yang besar dari upscaling.
Pada Top-down model studi inversi,
menggunakan cara pengukuran di permukaan, komposisi isotop CH4, dan melalui
pengamatan satelit untuk mengetahui sumber kekuatan relative dan menyelidiki
perubahan terbaru CH4. Pada pengukuran spaceborne terutama
pada daerah tropis, dimana pengukuran
permukaan yang dilakukan tidak dibatasi dengan perhitungan terbalik dengan baik
dan mereka menghasilkan estimasi ke atas emisi CH4 tropis, pada hasil terbaru
yang telah direvisi emisi CH4 tropis sebesar -\200 Tg tahun-1. Pada hasil
identifikasi terbaru didapat kontribusi sebagian dari emisi tropis yang di
dapat langsung dari vegetasi. Menurut keppler et al. dari hasil eksperiment
menunjukkan tanaman hidup, sampah tanaman dan tanaman structural komponen
pektin memancarkan CH4 ke atmosfir di bawah kondisi aerobic. peningkatan emisi
dari tanaman yang hidup dari 62 - 236Tg CH4 tahun-1 adalah sebuah kemungkinan
yang terlalu tinggi dan beberapa penelitian menyarankan lebih rendah namun
masih berpotensi penting fluks CH4 dari vegetasi.
Sementara pengukuran fluks menggunakan
menara di atas kanopi tanaman biasanya mengungkapkan wastafel tanah bersih,
deteksi langsung dan pengukuran emisi CH4 yang lebih kecil dari dedaunan kanopi
yang bermasalah dan emisi vegetasi telah hanya diukur langsung di lapangan
dengan menggunakan ruang fluks statis. Walaupun kontribusi vegetasi pada
anggaran global masih samar-samar, hal ini dikarenakan ketidakpastian data yang
didapat dari pengukuran menggunakan iverse modeling, proses pembentukan CH4
dalam lingkungan aerobik mendapat banyak perhatian berbagai disiplin ilmu. Hal
ini dikarenakan untuk mengamati proses pembentukan CH4 harus menggabungkan
pengamatan dalam tanaman, hewan dan biologi laut, sekarang jelas bahwa jalur
beberapa reaksi yang menghasilkan CH4 di bawah kondisi aerobik, menunjukkan
bahwa pembentukan hayati non-metanogen mungkin terdapat di mana-mana yaitu di
ekosistem darat dan laut.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar