Asam Urat
Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak
berasa lalu mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN)
sehingga sangat sukar larut dalam air. HCN ini hanya larut dalam gliserin dan
alkali . Asam urat merupakan sisa metabolisme berupa kristal purin yang secara
alamiah berada dalam darah.
Purin berasal dari makanan, penghancuran sel-sel tubuh
yang sudah tua, serat hasil sintesa bahan-bahan yang ada dalam tubuh, seperti:
CO2, glutamine, glisin, asam asparat, metilentetrahydrofolat dan N10-formiltetrahydrofolat
oleh karena
itu, dalam kondisi normal asam urat ada dalam darah dan air seni (urin).
Purin dan pirimidin yang dilepaskan oleh pemecahan
nukleotida mungkin digunakan kembali atau dikatabolisme. Pirimidin
dikatabolisme menjadi CO2 dan NH3, dan purin dikonversi menjadi asam urat.
Hiperurisemia secara umum terjadi jika adanya peningkatan kadar asam urat dari
nilai normalnya yaitu: pada pria 0,47 mmol/L, pada wanita premenopause 0,37
mmol/L, dan pada wanita postmenopause 0,40 mmol/L.
Peningkatan konsentrasi asam urat serum pada penyakit
gout adalah > 6,8 mg/dl pada pria dan > 6,0 mg/dl pada wanita. Jika
produksi asam urat meningkat atau ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat
dari dalam tubuh dan keduanya, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat.
Kondisi ini disebut hiperurisemia. Hiperurisemia yang lanjut dapat berkembang
menjadi gout. Hiperurisemia juga bisa menyebabkan pirai yaitu penyakit yang
menyerang sendi. Jika pada hiperurisemia didapatkan hasil bentukan kristal asam
urat, hiperurisemia dapat berkembang menjadi gout, dan masalah akan timbul jika
terbentuk kristal-kristal monosodium urat pada sendi-sendi dan jaringan
sekitar.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar