ION KOMPLEKS KARBANOAT
TETRAAMINKOBALTAT (III)
Percobaan
ini bertujuan untrue menpelajari cara pembuatan dan pemurnian ion kompleks, yaitu [Co(NH3)4CO3]+.
Prinsip percobaan ini adalah pembuatan senyawa kompleks
karbonatotetraaminkobaltat (III) dari Co(SO4)2.7 H2O
dengan penggantian ligan H2O dan gugus SO4 dengan NH3 dan
CO3 dan diikuti oksidasi atom pusat Co2+ mejadi Co3+.
Metode yang di gunakan adalah kristalisasi dan rekristalisasi (pemurnian
krisatal).
Senyawa
kompleks dapat terbentuk karena atom pusat yang biasanya logam transisi
memiliki orbital kosong dan spesi kimia, baik netral maupun bermuatan, memiliki
pasangan electron bebas yang diisikan pada orbital kosong terssebut. Ikatan
yang terbentuk antara atom pusat dan ligan ini adalah kovalen koordinasi, yaitu
pemakaian bersama pasangan electron bebas (yang disediakan oleh ligan) antara
atom pusat dan ligan itu sendiri.
Senyawa
kompleks karbonatotetraaminkobaltat (III) dibuat dari larutan garam Co(SO4)2.7
H2O yang kemudian ditambahkan larutan (NH4)2CO3
dan NH4OH serta H2O2.
Larutan
garam Co(SO4)2.7 H2O akan terurai menjadi
senyawa kompleks [Co(H2O)6]2+ dan SO42-.
Reaksinya :
Co(SO4)2.7
H2O ===> [Co(H2O)6]2+ + SO42- ===> [Co(H2O)6]2+. SO42-
Penambahan
(NH4)2CO3 bertujuan untuk menggantikan ligan H2O
dan gugus SO4 oleh NH3 dan CO3 yang akan
terurai agar dapat terbentuk ion kompleks [Co(NH3)4CO3]+.
(NH4)2CO3 + 2NH4OH ===> (NH3)4CO3 +
2H2O
(NH3)4CO3 ===> 4 NH3 + CO3 2-
Hal
ini dapat dilakukan karena ligan NH3 dan CO32-
mempunyai kekuatan ligan yang lebih besar dari H2O. karena NH3 dan
CO32- memilki pasangan electron yang lebih sedikit dari H2O
dan interaksi dengan atom pusat lebih besar.
Tinjauan
kuat lemah ligan didasarkan atas ;
1. Pasangan
electron bebas, semakin sedikit pasangan electron bebas maka semakin kuat medan
ligannya.
2. Interaksi
antara atom pusat dengan pasangan electron bebas, semakin besar interaksinya
maka semakin kuat medan
ligannya.
Urutan
kekuatan medan
ligan :
I- < Br-
< Cl- < OH-
< F- < H2O < NH3 < NO2-
< CN- < CO32-
NH3 dan CO32- sifat
ligannya lebih kuat daripada H2O, karena itu penggantian ligan dapat
terjadi setelah dicampur, larutan berubah menjadi berwarna merah tua dan baunya
menyengat.
Penambahan NH4OH bertujuan untuk
mengkondisikan larutan dalam suasana basa, selainn itu juga untuk penambahan
ion sekutu, sehingga akan menambah kelarutan (NH4)2CO3.
Penambahan H2O2 bertujuan untuk mengoksidasi atom pusat
Co dari 2+ menjadi 3+.
Reaksi penggantian ligan H2O dengan ligan
NH3 dan CO32- adalah :
[Co(H2O)6]2+
. SO42- +
(NH3)4CO3 ===> [Co(NH3)4CO3]+
+ 6 H2O + SO42-
Pemanasan bertujuan untuk mempercepat reaksi atau memekatkan larutan tersebut dengan menguapkan H2O yang ada dalam larutan, tapi pemanasan tidak dilakukan hingga mendidih karena endapan yang terbentuk bisa banyak melarut, karena kelarutan berbanding lurus dengan temperature. Jika temperatur dinaikan, maka kelarutan akan bertambah. jadi kalau sampai mendidih rendemen endapan bisa berkurang. Selain itu pemanasan juga tidak dilakukan sampai mendidih agar NH3 tidak banyak yang teruapkan yang akan menyebabkan sedikitnya terbentuk endapan karena endapan yang terbentuk sedikit, maka ion kompleks [Co(NH3)4CO3]+ kemungkinan tidak terbentuk. Selama pemanasan dilakukan penambahan (NH4)2CO3 lagi, dengan tujuan untuk menyempurnakan pembentukan Kristal.
Filtrat yang diperoleh dari hasil penyaringan
larutan ditampung dalam Erlenmeyer unuk didinginkan dalam air es. Proses
pendinginan tersebut bertujuan untuk menurunkan temperature sehingga sesuai
statement hubungan antara kelarutan dengan temperatur yaitu semakin kecil temperature
maka kelarutan akan berkurang sehingga Kristal akan terbentuk.
Factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya
Kristal, yaitu :
1. Suhu
· Bila
penurunan suhu berjalan dengan cepat maka kecepatan tumbuhnya inti kristal
lebih cepat dari pada kecepatan pertumbuhan kristal, sehingga kristal yang
diperoleh kecil-kecil, rapuh dan banyak.
· Bila
penurunan suhu dilakukan perlahan-lahan maka kecepatan pertumbuhan kristal
lebih cepat dari pada kecepatan pertumbuhan inti kristal, sehingga
kristal-kristal yang dihasilkan besar-besar, liat dan elastis.
2. Derajat
lewat jenuh
Jika derajat lewat jenuh dalam
larutan semakin besar maka proses ini semakin cepat.
3. Jenis
serta banyaknya pengotor
4. Viskositas
larutan
5. Pergerakan
antara larutan dan Kristal
6. Jumlah
inti yang ada atau luas permukaan Kristal yang ada
1. Kristal
yang terbentuk kemudian dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring
kemudian dicuci dengan beberapa tetes aquadest dengan tujuan untuk mengikat
kemungkinan pengotor yang tertinggal dalam Kristal tersebut yang bersifat polar
karena aquadest merupakan larutan yang bersifat polar. Setelah itu, dilakukan
penambahan etanol beberapa tetes dengan tujuan untuk mengikat kemungkinan
pengotor yang masih tersisa dalam Kristal tersebut yang bersifat polar ataupun
nonpolar karena etanol bersifat sebagai larutan yang semi polar. Pencucian
dilakukan dengan menggunakan aquadest terlebih dahulu dari pada etanol. karena
untuk mencegah masih tertinggalnya suatu pengotor. Etanol lebih mudah menguap
dari pada aquadest sehingga jika masih ada pengotor yang tersisa, pengotor
tersebut akan diikat dan diupkan bersamaan dengan etanol. Sedangkan aquadest
tidak mudah menguap, sehingga kemungkinan pengotor yang terrsisa masih ada.
Kristal yang terbentuk adalah Kristal
[Co(NH3)4CO3]+ yang berwarna
merah dan bau yang menyengat Berat Kristal [Co(NH3)4CO3]+
g dan rendemen
Tetapi pada percobaan kali ini tidak dihasilkan
Kristal [Co(NH3)4CO3]+ karena
adanya suatu kesalahan yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1.
Pada proses pemanasan, dilakukan sampai
mendidih sehingga NH3 banyak yang teruapkan yang akan menyebabkan
sedikitnya terbentuk endapan karena endapan yang terbentuk sedikit, maka ion
kompleks [Co(NH3)4CO3]+ kemungkinan
tidak terbentuk.
2.
Pada saat pencucian dengan aquadest,
jumlah aquadest yang diberikan terlalu banyak. Hal ini menyebabkan Kristal yang
sudah terbentuk menjadi terlarut kembali.
Karena Kristal mengalami pelarutan, maka Kristal ion
kompleks tidak dapat terbentuk, dengan demikian percobaan ini bersifat uji
negative tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan, pembuatan dan
pemurnian ion kompleks [Co(NH3)4CO3]+
).
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar