Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
Jamur
tiram merupakan jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada batang kayu
yang masih hidup atau yang sudah mati. Jamur ini memiliki tudung tubuh yang
umbuh mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram) atau
bentuknya menyerupai telinga. Hal ini sesuai dengan nama latinnya yaitu Pleurotus. Istilah Pleurotus berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata, yaitu pleuoron
yang berarti menyamping dan ous yang berarti telinga.
Ditinjau
dari segi morfologisnya, tubuh jamur tiram terdiri dari tudung (pileus) dan tangkai (stipe atau stalk).
Pileus berbentuk mirip cangkang tiram atau telinga dengan ukuran diameter 5 –
15 cm dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti insang (lamella atau giling)
berwarna putih dan lunak yang berisi basidiospora. Bentuk pelekatan lamella ini
adalah memanjang sampai ke tangkai atau disebut dicdirent. Sedangkan tangkainya dapat pendek
atau panjang (2 – 6 cm) tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim yang
mempengaruhi pertumbuhannya. Tangkai ini yang menyangga tudung agak lateral (di
bagian tepi) atau eksentris (agak ke tengah).
Jamur
tiram termasuk golongan jamur yang memiliki spora yang berwarna. Jejak sporanya
menampakkan warna putih sampai kuning tiram. Nama-nama jamur tiram biasanya
dibedakan menurut warna tudung tubuh atau sporanya, seperti jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), jamur tiram merah jambu (P. flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. cytidiusus) dan sebagainya.
Taksonomi
jamur tiram putih adalah sebagai berikut:
Super kingdom : Eukaryota
Kingdom : Myceteae
Divisio : Amastigomycota
Subdivisio : Eumycota
Kelas : Basidiomycetes
Sub kelas : Holobasidiomycetidae
Ordo : Agaricales
Familia : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
Jamur
tiram putih termasuk tumbuhan heterofit yang hidupnya tergantung pada
lingkungan di mana ia hidup. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan jamur tiram putih adalah air, keasaman, substrat, kelembaban, suhu
udara, dan ketersediaan nutrisi.
Air
dibutuhkan untuk kelancaran transportasi partikel kimia antar sel yang menjamin
pertumbuhan dan perkembangan miselium membentuk tudung buah sekaligus
menghasilkan spora. Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada substrat
yang memiliki kadar air sekitar 60%, dalam keadaan gelap, dan kondisi asam (pH
5,5 – 6,5). Jamur tiram putih memiliki toleransi dan ketahanan terbatas
terhadap keasaman, substrat, media tumbuh, dan suhu udara lingkungan. Tetapi,
kondisi lingkungan yang terlalu asam (pH rendah) atau basa (pH tinggi) akan
menghambat pertumbuhan miselium. Sebaliknya, tubuh jamur tiram putih tumbuh
optimal pada lingkungan yang agak terang dan kondisi keasaman agak netral (pH
6,8 – 7,0).
Jamur
tiram putih tumbuh pada tempat-tempat yang mengandung nutrisi berupa senyawa
karbon, nitrogen, vitamin dan mineral. Sebagian besar senyawa karbon digunakan
sebagai sumber energi sekaligus unsure pertumbuhan. Nitrogen diperlukan dalam
sintesis protein, purin dan pirimidin.
Jamur menggunakan nitrogen dalam bentuk
nitrat, ion amonium, nitrogen organik, atau nitrogen bebas. Vitamin diperlukan
sebagai katalisator sekaligus berfungsi sebagai
koenzim.
Macam vitamin yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan jamur tiram putih adalah
thiamin (vitamin B1), asam nikotinat (vitamin B3), asam amino pantotenat
(vitamin B5), biotin (vitamin B7), pirodoksin, dan inositol. Unsur mineral
untuk pertumbuhan jamur meliputi unsur makro (K, P, Ca, Mg, dll) dan unsur
mikro (Zn, Cu, dll). Unsur fosfor dan kalium diserap dalam bentuk kalium
fosfat. Unsur fosfor berperan dalam penyusunan membran plasma, molekul organik
seperti ATP dan asam nukleat. Unsur kalium berperan dalam aktivitas enzim
metabolisme karbohidrat dan keseimbangan ionik.
Masa
pertumbuhan miselium membutuhkan kelembaban udara antara 65 – 70%, tetapi untuk
merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh jamur membutuhkan kelembaban udara
sekitar 80 – 85%. Kondisi lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan jamur tiram
putih adalah pada tempat-tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari
secara langsung dengan sirkulasi udara lancar dan angin yang spoi-spoi basah.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar