Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tak hanya teknologi di bidang otomotif ataupun gadget yang maju mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi, alat pengujian Kimia pun sekarang tambah maju. Dari yang dulu menggunakan methode manual, sekarang menggunakan alat modern yang canggih.
Berikut akan kami bahas satu persatu alat- alat instrument untuk pengujian di bidang kimia, pada artikel kali ini kita bahas terlebh dahulu alat titrasi.
Titasi, pasti sahabat sudah tahu metode pengujian kimia satu ini, Titrasi adalah metode pengujian kimia secara kuantitatif, untuk mengetahui kadar konsentrasi suatu senyawa pada suatu zat. Pada pengujian tirasi, kita menghitung volume titran yang digunakan untuk meraksikan dengan senyawa pada sampel sampai ketitik Ekuivalen. Untuk lebih jelasnya, besok saya akan membuat artikel tentang titrasi tersendi, atau sobat mencari literatur di buku-buku pengujian kimia.
1. Titrasi Manual
Alat titrasi manual yang digunakan sangat banyak, mulai dari Buret dan Sattif, labu ukur, erlenmeyer, pipet ukur, pipiet tetes, karet penghisap, gelas arloji. Untuk titrasi manual, masih dibutuhkan indikator, supaya bisa diketahui titik ekuivalen dengan melihat perubahan warna.
Fungsi dari alat-alat tersebut berbeda-beda, mari kita bahas:
Titrasi dengan menggunakan mesin sangatlah membantu pengujian di bidang kimia. Nilai ketelusuran/ hasil yang didapat lebih akurat. Perbedaan dengan titrasi manual, adalah titik equivalen di peroleh dengan nilai Energi potensial (Ep), tidak menggunakan warna. Ini di karenakan, alat ini menggunakan elektroda. Ada beberapa jenis elektoda yang digunakan mesin titrasi tergantung jenis titrasinya.
Demikian sedikit penjelasan tentang kemajuan teknologi dibidang titrasi, mari kita diskusikan bila ada yang kurang jelas..
Berikut akan kami bahas satu persatu alat- alat instrument untuk pengujian di bidang kimia, pada artikel kali ini kita bahas terlebh dahulu alat titrasi.
Titasi, pasti sahabat sudah tahu metode pengujian kimia satu ini, Titrasi adalah metode pengujian kimia secara kuantitatif, untuk mengetahui kadar konsentrasi suatu senyawa pada suatu zat. Pada pengujian tirasi, kita menghitung volume titran yang digunakan untuk meraksikan dengan senyawa pada sampel sampai ketitik Ekuivalen. Untuk lebih jelasnya, besok saya akan membuat artikel tentang titrasi tersendi, atau sobat mencari literatur di buku-buku pengujian kimia.
1. Titrasi Manual
Alat titrasi manual yang digunakan sangat banyak, mulai dari Buret dan Sattif, labu ukur, erlenmeyer, pipet ukur, pipiet tetes, karet penghisap, gelas arloji. Untuk titrasi manual, masih dibutuhkan indikator, supaya bisa diketahui titik ekuivalen dengan melihat perubahan warna.
Fungsi dari alat-alat tersebut berbeda-beda, mari kita bahas:
- Buret dan Statif
Buret dan Statif |
- Erlenmeyer digunakan untuk tempat analit atau sampel yang akan di cari kadarnya.
- Pipet Volume dan karet penghisap berfungsi untuk mengambil sampel / analit dengan volume tertentu. Ini dikarenakan titrasi merupakan pengujian volumetrik, jadi volume di sini sangat berperan penting.
- Labu Takar berfungsi untuk membuat larutan standar atau titran, misalnya titran dengan konsentrasi 0.1 M, 0.5 M dan sebagainya
- Pipet Tetes digunakan untuk mengambil larutan indikator dan ditambahkan ke analit/sampel yang akan di titrasi
Titrasi dengan menggunakan mesin sangatlah membantu pengujian di bidang kimia. Nilai ketelusuran/ hasil yang didapat lebih akurat. Perbedaan dengan titrasi manual, adalah titik equivalen di peroleh dengan nilai Energi potensial (Ep), tidak menggunakan warna. Ini di karenakan, alat ini menggunakan elektroda. Ada beberapa jenis elektoda yang digunakan mesin titrasi tergantung jenis titrasinya.
Titrasi Modern (gambar Dari web MetrOhm) |
- Elektoda Pt
- Solvotrode
- Elektroda asam basa Unitrode
Demikian sedikit penjelasan tentang kemajuan teknologi dibidang titrasi, mari kita diskusikan bila ada yang kurang jelas..
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar