KROMATOGRAFI
KOLOM DAN JENIS JENISNYA
Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi
klasik yang masih banyak digunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk
memisahkan senyawa-senyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan
partisi. Kemasan adsorben yang sering digunakan adalah silika gel G-60,
kieselgur, Al2O3, dan Diaion. Cara pembuatannya ada dua macam :
Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam
kolom yang telah diberi kapas kemudian ditambahkan cairan pengelusi.
Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu
disuspensikan dengan cairan pengelusi yang akan digunakan kemudian dimasukkan
ke dalam kolom melalui dinding kolom secara kontinyu sedikit demi sedikit
hingga masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika gel
mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai batas adsorben
kemudian kran ditutup dan sampel dimasukkan yang terlebih dahulu dilarutkan
dalam eluen sampai diperoleh kelarutan yang spesifik.
Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam
kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua, dan kran
dibuka dan diatur tetesannya, serta cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang
keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi.
Kromatografi Kolom Isap :
Suction Colomn
Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang banyak,
berdasarkan absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam
divakumkan dengan suatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen
kimia yang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi.
Rapid-Sigel
Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang sedikit
berdasarkan absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam
divakumkan dengan suatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen
kimia yang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi.
Press Colomn
Kromatografi kolom sederhana di mana fase gerak
bergerak dengan cepat karena penggunaan tekanan positif dari tabung nitrogren.
Udara yang ditekan mengandung O2 dan uap air yang dapat menyebabkan peruraian
produk dari ekstrak dan berubah saat pemisahan kromatografi.
Keterbatasan kromatografi kolom-terbuka klasik
ialah sebagai berikut :
a. Pemisahan lambat
b. Penjerapan linarut yang tidak bolak-balik
c. Tidak dapat dipakai jika partikel terlalu
kecil.
Kombinasi antara kromatografi kolom kering dan
kromatografi cair vakum memiliki kelebihan dimana laju pengelusian lebih tinggi
dan memperpendek waktu kontak linarut dengan penjerap.
Untuk kolom gaya tarik bumi yang memakai penjerap
berukuran 60-230 mesh (63-250 μm), umumnya laju aliran sekitar 10-20 mL/cm2
penampang kolom/jam. Untuk partikel yang lebih kecil dari 200 mesh diperlukan
semacam pemompaan atau sistem bertekanan. Kemudian laju dapat ditingkatkan
sampai 2 mL atau lebih setiap menitnya, atau sampai batas sistem tekanan.
Kromatografi Vakum Cair mempunyai keuntungan yang
utama dibandingkan dengan kolom konvensional yaitu :
1. Konsumsi fase gerak KCV hanya 80% atau lebih
kecil disbanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan
alir fase gerak lebih lambat (10-100μl/menit)
2. Adanya aliran fase gerak lebih lambat membuat
kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer massa
3. Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan
karena solute lebih pekat karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika
jumlah sampel terbatas missal sampel klinis.
Kerugian KCV (Kromatogravi Vakum Cair) :
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Sampel yang dapat digunakan terbatas
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar