Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali
dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman
sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua
jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi
tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan
nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan
menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan
ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah
serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti
nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin,
basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. Gambar 8.5
merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang
dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak
yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh
serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I)
oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk
memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah terserang
bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya
diberikan kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah
tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang
tanaman jeruk.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus.
Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh
binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis
cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis
ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah
tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD,
vapam, dan dazomet.
f. Herbisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari
herbisida adalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.
Penggunaan pestisida telah menimbulkan
dampak yang negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian
lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan
aturan. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida,
di antaranya:
a. Terjadinya pengumpulan pestisida
(akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai.
Pestisida yang terserap tanaman akan terdistribusi ke dalam akar, batang, daun,
dan buah. Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka pestisidanya akan
terakumulasi dalam tubuh sehingga dapat memunculkan berbagai risiko bagi
kesehatan hewan maupun manusia.
b. Munculnya hama spesies baru yang
lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian
pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang lebih kuat daya basminya.
Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida akan
semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia
sebagai pelakunya. Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan juga
dapat memberikan kerugian. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan
pestisida apapun jenisnya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk.
Untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan cara
menggunakan pestisida alami atau pestisida yang dibuat dari bahan-bahan alami.
Misalnya, air rebusan batang dan daun tomat dapat dipakai dalam memberantas ulat
dan lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak tumbuhan lain yang dapat
bertindak sebagai pestisida alami, seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput
mala, tuba, kunir, dan kucai.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar