Pengertian
Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical oxygen Demand
(COD) atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) merupakan jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik yang ada dalam sampel air atau
banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik menjadi
CO2 dan H2O. Pada reaksi ini hampir semua zat yaitu
sekitar 85% dapat teroksidasi menjadi CO2 dan H2O dalam
suasana asam, sedangkan penguraian secara biologi (BOD) tidak semua zat organik
dapat diuraikan oleh bakteri. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air
oleh zat- zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses
mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air .
Menurut Metcalf and Eddy (1991), COD
adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik
dalam air, sehingga parameter COD mencerminkan banyaknya senyawa organik yang
dioksidasi secara kimia. Tes COD digunakan untuk menghitung kadar bahan organik
yang dapat dioksidasi dengan cara menggunakan bahan kimia oksidator kuat dalam
media asam.
Beberapa
bahan organik tertentu yang terdapat pada air limbah, kebal terhadap degradasi
biologis dan ada beberapa diantaranya yang beracun meskipun pada konsentrasi
yang rendah. Bahan yang tidak dapat didegradasi secara biologis tersebut akan
didegradasi secara kimiawi melalui proses oksidasi, jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi tersebut dikenal dengan Chemical Oxygen Demand. Kadar COD dalam air limbah berkurang seiring
dengan berkurangnya konsentrasi bahan organik yang terdapat dalam air limbah,
konsentrasi bahan organik yang rendah tidak selalu dapat direduksi dengan
metode pengolahan yang konvensional.
Angka
COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat organik yang secara alamiah
dapat dioksidasi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.
Maka konsentrasi COD dalam air harus memenuhi standar baku mutu yang telah
ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan.
Uji COD yaitu suatu uji yang
menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan-bahan organik yang
terdapat didalam air. Pengukuran COD didasarkan pada kenyataan hampir semua
bahan organik dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dengan bantuan
oksidator kuat yaitu kalium dikromat ( K2Cr2O7)
dalam suasan asam. Dengan menggunakan dikromat sebagai oksidator, diperkirakan
sekitar 95 % - 100 % bahan organik dapat dioksidasi.
Air yang telah tercemar limbah
organik sebelum reaksi berwarna kuning dan setelah reaksi oksidasi berubah
menjadi warna hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi
terhadap limbah organic seimbang dengan jumlah kalium dikromat yang digunakan pada reaksi oksidasi.
Pada analisa COD dari suatu air
limbah menghasilkan nilai COD selalu lebih tinggi dari nilai BOD . Perbedaan
antara kedua nilai disebabkan banyak faktor antara lain:
a.
Bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi
biokimia tetapi tidak tahan terhadap oksidasi kimia seperti lignin.
b.
Bahan kimia yang dapat dioksidasi secara
kimia dan peka terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak dalam uji BOD seperti
selulosa, lemak berantai panjang atau sel- sel mikroba. Adanya bahan toksik
dalam limbah yang akan mengganggu uji BOD tetapi tidak uji COD.
c.
Angka BOD adalah jumlah komponen organik biodegradable dalam air buangan, sedangkan tes COD
menentukan total organik yang dapat teroksidasi, tetapi tidak dapat membedakan
komponen biodegradable/ nonbiodegradable.
d.
Beberapa substansi anorganik seperti sulfat
dan tiosulfat, nitrit dan besi yang tidak akan terukur dalam tes BOD akan
teroksidasi oleh kalium dikromat, membuat nilai COD anorganik yang menyebabkan
kesalahan dalam penetapan komposisi organik dalam laboratorium.
e.
Hasil COD tidak tergantung pada aklimasi
bakteri sedangkan tes BOD sangat dipengaruhi aklimasi seeding bakteri.
Aklimasi adalah perubahan adaptif yang
terjadi pada bakteri dalam kondisi yang terkendali.
Advertisement
tugas aku tenranf ini,makasih uda share ya.
BalasHapussemoga bermanfaat kak..
HapusAda permasalahan dengan AIR atau Pengolahan Air Limbah Di Perusahaan,Pabrik2,Perumahan dan Lingkungan ANDA.Kami PT SURYA PRIMA PHARMA dengan Brand ADVANCED REGENERATIVE SYSTEM (ARS) adalah International Trading & Development Company yang berkonsentrasi dibidang AIR, ENERGI dan PANGAN.
BalasHapusPerusahaan Kami dapat memberikan SOLUSI Terbaik dalam Penanggulangan AIR BERSIH dan AIR MINUM serta PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Peralatan kami menggunakan media buatan Jerman (Watch Water) yang sudah terbukti dan diakui di Eropa, Amerika dan Afrika. Selain itu juga bisa diterapkan pada BOILER,COOLING TOWER,Savage Treatment Plant / Wastewater Treatment Plant dan lain sebagainya.
Filterrisasi System Air ini juga sangat Cocok untuk Perikanan,Peternakan,Perkebunan juga jadi AMAN untuk KESEHATAN dan Lingkungan... Ingin Consultasikan masalah tersebut bisa menghubungi contact person dibawah ini....Tks
Best Regards,
ekoy
Advance Regenerative System
PT. SURYA PRIMA PHARMA
Hp : 0878 7737 8189 / 0853 1990 6668
Email : ekoy88ars@gmail.com
Web Site : www.ars-indonesia.com
Waste Water Treatment Plant
BalasHapusWaste Treatment Chemical adalah salah satu jenis pengolahan air limbah dari berbagai macam jenis water treatment lainnya untuk pengolahan air baku dan air limbah. Program ini didesain khusus untuk membantu pelanggan melindungi sistem dan lingkungan mereka, serta mematuhi peraturan pemerintah tentang pengolahan limbah.
Ada beberapa metode untuk pemisahan padatan dan cairan di perairan influen dan effluent. Metode mekanis meliputi sedimentasi, tegang, flotasi, dan penyaringan. Bahan kimia koagulasi dan flokulasi digunakan dalam proses pengobatan untuk klarifikasi air, pelunakan kapur, penebalan lumpur, dan penguraian dan pengeringan padatan. Selain itu, kami memiliki Waste Treatment Chemical khusus untuk kebutuhan air limbah dari berbagai industri, seperti: penghilangan logam berat, emulsi minyak / air, detokifikasi cat, pengendalian bau, dan penghancuran.
Harga Waste Water Treatment Plant
: CALL
TOMMY.K
(081310849918)
Terimakasih infonya untuk info COD (Chemical Oxygen Demand)
BalasHapus