Kajian Islam : Buku- Buku

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Sabtu, 18 Mei 2019

BUKU-BUKU

Aku pernah menulis tentang pengalaman waktu kecil saat bulan puasa Ramadan.  Tulisan itu untuk "Rumah Kitab". Aku memulai dengan kata-kata ini :

"Bergelut dengan kitab-kitab/buku-buku memang sangat mengasyikkan dan menggairahkan. Saya selalu ingat pepatah Arab yang mengatakan :

خير جليس فى الزمان كتاب

“Khayr-u jalîs-in fî al-zamân-i kitâb-un”,
( sebaik-baik teman duduk adalah kitab atau buku). Dan bukan hanya sebatas teman duduk, kitab-kitab itu bisa menjadi guru. Di dalamnya banyak sekali informasi yang saya dapatkan, utamanya tentang toleransi, menghargai perbedaan, kesetaraan, kedamaian, keadilan, dll."

"Informasi-informasi tentang hal-hal seperti inilah yang saat ini sangat dibutuhkan oleh negara kita, di mana kekerasan atas nama agama dan penistaan terhadap kemanusiaan sudah dan sedang menyebar di hampir seluruh penjuru bumi pertiwi".

Dalam oergulatan itu aku sempat menemukan beberapa kitab/buku yang sangat menarik hati. Antara lain :
1. " Diwan al-Syafi'i", antologi puisi/syair yang ditulis Imam Syafi'i,
2. "Al-Aghani", karya Abu al- Faraj al-Isfahani (w.356 H/967 M),  20 jilid, 10.000 halaman. Kitab ini berisi nyanyian-nyanyian8, kisah-kisah lucu dan serius, perilaku para pejabat dan masyarakat, anekdo-anekdot dll. Ditulis selama 50 tahun.
3. "Al-Imta' wa al-Muanasah" (w. 1023 M) karya Abu Hayyan al-Tauhidi, seorang filsuf, sastrawan dan Sufi. Buku ini berisi perbincangan, obrolan, diskusi santai yang berlangsung selama 37 malam antara Abu Hayyan dengan menteri Abu Abdillah al-Aridh dan ditemani Abu al-Wafa. Banyak isu yang didiskusikan : politik, sastra, filsafat, Tasawuf dan lain-lain. Buku ini enak dan menyenangkan bagi yang menyelami lautan dan menerobos gelombangnya.

4. "Al-Tibr al-Masbuk fi Nashihah al-Muluk", karya Imam al-Ghazali, filsuf, teolog, faqih dan sufi besar. Buku ini berisi nasehat-nasehat politik kepada penguasa dalam bentuk cerita-cerita pemerintahan. Salah satu pernyataan al-Ghazali adalah Tuhan mendukung pemerintahan yang adil dan tidak mendukung pemerintahan, siapapun dan beragama apapun pemimpinnya.
5. "al-Bayan wa al-Tabyin" oleh Abu Amr al-Jahizh (w. 869 M). Jahiz adalah seorang cendikiawan, teolog, filsuf, sastrawan. Ini kitab retorika, sastra puisi, teknik orasi, catatan2 realitas kebudayaan, politik, sosial, dll.

Dalam kitab ini aku membaca ini :

ولسنا نقول ولا يقول أحد ممن يعقل: إن النساء فوق الرجال، أو دونهم بطبقة أو طبقتين، أو بأكثر، ولكنارأينا ناساً يزرون عليهن أشد الزراية، ويحتقرونهن أشد الاحتقار، ويبخسونهن أكثر حقوقهن.

"Aku tidak berpendapat dan orang-orang yang berpikir juga tidak berpendapat bahwa kaum perempuan di atas atau di bawah kaum laki-laki, satu atau dua tingkat atau lebih. Tetapi aku melihat banyak orang yang sangat menghina kaum perempuan, sangat merendahkan mereka dan mengurangi banyak sekali hak-hak mereka".

18.05.19
HM
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar