TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.7

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 30 September 2022

📚 *TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.7*
===================

*(الْبَرَرَةِ)* جَمْعُ بَارٍّ وَهُوَ مَنْ غَلَبَتْ عَلَيْهِ أَعْمَالُ البِرِّ
*(yang baik-baik)* [lafazh _*al-Baroroh*_ ] adalah bentuk jamak dari lafazh _*bārrin*_, yaitu orang yang dominan atas dirinya berbagai amal kebaikan.

*(الْكِرَامِ)* جَمْعُ كَرِيْمٍ وَالْمُرَادُ بِهِ هُنَا مَنْ خَرَجَ عَنْ نَفْسِهِ وَمَالِهِ لِلّٰهِ تَعَالٰى وَكُلُّ الصَّحَابَةِ كَذٰلِكَ رِضْوَانُ اللّٰهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ
*(yang mulia-mulia)* [lafazh _*al-Kirōm*_ ] adalah bentuk jamak dari lafazh _*karīm*_. Dan yang dimaksud dengan sahabat Nabi [yang baik lagi yang mulia] di sini adalah orang-orang yang mengeluarkan [mengorbankan] dirinya dan hartanya untuk Alloh Ta'ala. Dan semua sahabat Nabi adalah seperti itu [rela mengorbankan diri dan hartanya untuk Alloh], semoga keridhoan Alloh terlimpah atas mereka semua.

*(وَبَعْدُ)* كَلِمَةٌ يُؤْتٰى بِهَا لِلْـإِنْتِقَالِ مِنْ أُسْلُوْبٍ إِلٰى آخَرَ
*(Dan Setelah itu)* [lafazh _*wa ba'du*_ ] adalah kalimat yang didatangkan [digunakan] untuk berpindah dari satu alur pembicaraan kepada [alur pembicaraan] yang lainnya.

وَكَانَ ﷺ وَأَصْحَابُهُ يَأْتُوْنَ بِأَصْلِهَا وَهُوَ أَمَّا بَعْدُ فِيْ خُطَبِهِمْ لِذٰلِكَ
Dan adalah Nabi ﷺ dan para sahabat beliau pernah mendatangkan [menggunakan] kalimat asalnya _*wa ba’du*_, yaitu kalimat _*ammā ba‘du*_, pada khutbah-khutbah mereka, karena alasan tersebut [untuk berpindah dari satu alur pembicaraan kepada pembicaraan berikutnya yang lain].

وَلِكَوْنِ أَصْلِهَا ذٰلِكَ لَزِمَ الْفَاءُ فِيْ حَيْزِهَا
Dan dikarenakan asalnya lafazh _*wa ba'du*_ adalah seperti itu [ _*ammā ba'du*_ ], maka mesti [teriringi oleh] _*fā’*_ di sisinya [lafazh setelahnya].

وَالْأَصْلُ مَهْمَا يَكُنْ مِنْ شَيْءٍ بَعْدَ الْحَمْدَلَةِ وَالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ
Dan asal [dari lafazh _*ammā ba'du*_ ] adalah _*mahmā yakun min syai-in ba'dal Khamdalati wash-Sholāti 'alan Nabiyyi*_ ﷺ [sesuatu apapun yang akan terjadi setelah Khamdalah dan sholawat atas Nabi ﷺ].

*(فَهٰذَا)* الْمُؤَلَّفُ الْحَاضِرُ فِي الذِّهْنِ *(مُخْتَصَرٌ)* قَلَّ لَفْظُهُ وَكَثُرَ مَعْنَاهُ *(لَا بُدَّ)* أَيْ لَا غِنًى 
*(Maka ini)* karangan yang hadir di dalam hati adalah *(kitab ringkas)* yang sedikit lafazh-nya, namun banyak maknanya, *(yang tidak boleh tidak)* yakni diharuskan 

*(لِكُلِّ مُسْلِمٍ²)* يَحْتَاجُ إِلٰى مَعْرِفَةِ مَا هُوَ مُضْطَرٌّ إِلَيْهِ مِنَ الْعِبَادَاتِ مُحْتَاجٌ إِلَيْهِ مِنَ الْمُعَامَلَاتِ
*(bagi Setiap muslim)* yang ia butuh kepada mengetahui sesuatu [pengetahuan] yang sangat diharuskan baginya, berupa berbagai ibadah, lagi dibutuhkan [pengetahuan itu] olehnya, berupa berbagai [hukum] transaksi,

*(مِنْ)* مَعْرِفَتِهِ أَوْ مِنْ *(مَعْرِفَةِ مِثْلِهِ)* لِيَكُوْنَ عَلٰى بَصِيْرَةٍ مِنْ¹ أَمْرِهِ وَبَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ
*(untuk)* mengetahuinya atau untuk *(mengetahui perkara yang sama sepertinya)*, agar ia [menempatkan] atas [dasar ilmu] yang jelas dalam segala urusannya dan [menempatkannya atas dasar] petunjuk [hukum] yang jelas dari Tuhannya.

وَإِلَّا رَكِبَ مَتْنَ عَمْيَاءَ وَخَبَطَ³ خَبْطَ عَشْوَاءَ⁴
Dan jika tidak [jika ia tidak mengetahuinya], maka ia [layaknya] menunggangi punggung hewan yang buta dan ia bertindak secara serampangan alias membabi buta [dengan tanpa petunjuk].

*(فَيَتَعَيَّنُ)* حِيْنَئِذٍ عَلَيْكَ أَيُّهَا الرَّاغِبُ فِي الْخَيْرِ *(الْإِهْتِمَامُ بِهِ)* أَيْ بِهٰذَا الْمُخْتَصَرِ أَوْ مِثْلِهِ حِفْظًا وَفَهْمًا وَكِتَابَةً
*(Maka menjadi terpastikan)* di saat seperti itu mesti bagimu, wahai orang yang menyukai dalam melakukan kebaikan, *([untuk] menaruh perhatian terhadapnya)*, yakni terhadap kitab ringkasan ini atau [terhadap] kitab yang sepertinya, dengan cara menghafal, memahami, dan mencatat.

*(وَ)* عَلَيْكَ أَيْضًا *(إِشَاعَتُهُ)* فِي الْبُلْدَانِ لِيَكُوْنَ لَكَ نَصِيْبٌ مِنَ الْأَجْرِ إِذِ الدَّالُّ عَلٰى هُدًى كَفَاعِلِهِ
*(dan)* mesti bagimu juga *(menyebar luaskannya [kitab ringkas ini])* di berbagai negeri, agar menjadi bagimu beroleh bagian berupa pahala, sebab orang yang menunjukan kepada suatu petunjuk [kebaikan] itu sama seperti orang yang melakukan petunjuk [kebaikan] itu.

وَلَيْسَ الْمَطْلُوْبُ مِنْكَ الْإِيْصَالَ لِلْهُدٰى فَإِنَّ الْهُدٰى هُدٰى اللّٰهِ وَحْدَهُ
Dan tidaklah yang dituntut dari dirimu itu membuat sampai petunjuk [kebaikan] tersebut [dilaksanakan oleh orang lain], karena sesungguhnya petunjuk yang sejati hanyalah petunjuk Alloh semata.

وَحِيْنَئِذٍ *(فَأَنَا أَسْأَلُ اللّٰهَ الْكَرِيْمَ أَنْ يَنْفَعَ بِهِ)* فَإِنَّهُ لَا يَخِيْبُ مَنِ اعْتَمَدَ عَلَيْهِ وَلَجَأَ فِيْ مُهِمَّاتِهِ إِلَيْهِ
Dan di saat seperti itu, *(maka saya memohon kepada Alloh Yang Maha Mulia agar Dia berkenan menjadikan bermanfaat kitab ringkas ini)*. Karena sesungguhnya tidak akan kecewa orang yang berpegang/bersandar kepada Alloh, dan memohon pertolongan di berbagai urusan pentingnya kepada Alloh,

*(وَأَنْ يَجْعَلَ جَمْعِيْ لَهُ)* مِنْ مُتَفَرِّقَاتِ الْكُتُبِ *(خَالِصًا لِوَجْهِهِ)* أَيْ ذَاتِهِ
*(dan semoga Alloh menjadikan [usaha] pengumpulan saya untuk kitab ringkas ini)* dari beberapa kitab yang terpisah-pisah *(sebagai sesuatu yang murni karena-Nya)*, yakni karena zat-Nya,

*(الْكَرِيْمِ)* أَيِ الْمُتَفَضِّلِ عَلٰى مَنْ شَاءَ بِمَا شَاءَ إِنَّهُ جَوَّادٌ حَلِيْمٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
*(Yang Maha mulia)*, yakni yang memberi anugerah kepada siapa saja yang Dia kehendaki dengan apa saja yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Alloh Maha Dermawan, Maha Penyantun, Maha Belas kasih, lagi Maha Penyayang.

===========
📋 *CATATAN:*
===========
¹ Huruf jer مِنْ (dari) di sini menggunakan maknanya lafazh فِيْ (di dalam).

² Lafazh كُلُّ مُسْلِمٍ maknane “saben-saben wong Islam”.

³ Lafazh خَبَطَ maknane “ngawur sopo كُلُّ مُسْلِمٍ”.

⁴ Lafazh خَبْطَ عَشْوَاءَ maknane “kelawan ngawure unto cadhok”.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar