Tumbuhan Sungkai Sayur (Albertisia papuana Becc)

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Sabtu, 23 Maret 2013



Tumbuhan Sungkai Sayur (Albertisia papuana Becc)


Berdasarkan hasil identifikasi daun, batang dan akar tumbuhan Sungkai Sayur yang dilakukan di Herbarium Bogoreinse Biologi-LIPI Cibinong (hasil determinasi pada Lampiran 1), hasilnya menunjukkan bahwa sampel penelitian ini dikenal dengan nama latin Albertisia papuana Becc, dengan sistematika sebagai berikut :
Devisi : Sprematophyta
Sub devisi : Angispermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Menisspermales
Suku : Menispermaceae
Jenis : Albertisia papuana Becc.
Morfologi
Tumbuhan sungkai sayur (Albertisia papuana Becc) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh liar di tempat-tempat subur dan lembab pada daerah perbukitan atau dataran tinggi, tingginya 2-5 meter. tumbuhan ini menjalar dengan cara membelitkan batangnya. Daun berbentuk lonjong dengan ujung lancip berwarna hijau tua dengan tulang daun berbentuk ellips. Batang berwarna hijau muda, memiliki jarak tangkai daun yang rapat. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang yang keras.
Kandungan bioaktif
Bahan aktif adalah zat yang termasuk metabolit sekunder yang bersifat aktif secara biologi. Aktivitasnya antara lain sebagai antimikroba yaitu suatu zat yang dapat membunuh mikroba seperti bakteri, khamir, dan kapang yang dapat digunakan untuk industri pangan dan farmasi. Zat bioaktif tumbuhan antara lain dapat berasal dari golongan terpenoid, fenolik dan alkaloid.
Hasil penelitian pada 224 tumbuhan dari suku menispermaceae tahun 1996, teridentifikasi ada 1858 alkaloid. Berdasarkan identifikasi senyawa pada Albertisia delagoensis, adanya alkaloid baru yaitu O-methylcocsoline, cocsoline, cocsuline, cycleanine dan dicentrin.. Uji ekstrak metanol pada daun dan akar tumbuhan jenis ini ternyata memberikan potensi sebagai anti plasmodium dan anti toksit. pengujian aktivitas senyawa alkaloid sebagai anti bakterial, anti jamur, anti plasmodium dan anti toksit dari tumbuhan jenis Albertisia villosa, diidentifikasi adanya senyawa alkaloid bisbenzyltetrahidroisoquinoline, yaitu cycleanine, cocsoline dan Ndesmethylcycleanine.
Senyawa yang memiliki aktivitas yang tinggi terhadap parasit Plasmodium falciparum adalah cycleanine.  pada tumbuhan Albertisia papuana terdapat empat senyawa alkaloid bisbenzylisoquinoline baru, yaitu 2,2-bisnorphaeanthine, pangkoramine, pangkorimine dan norcocsuline.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar