📚 *TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.11*
===================
█ *AIR MAKRUH* █
*(فَصْلٌ)* فِي الْمَاءِ الْمَكْرُوْهِ *(يُكْرَهُ)* شَرْعًا تَنْزِيْهًا *(شَدِيْدُ السُّخُوْنَةِ وَشَدِيْدُ الْبُرُوْدَةِ)* أَيِ التَّطْهِيْرُ بِأَحَدِهِمَا وَمُلَاقَاتُهُ لِلْبَدَنِ لِلتَّأَلُّمِ بِهِ وَلِمَنْعِهِ الْإِسْبَاغَ فِي الطُّهْرِ بِهِ
*(Fasal)* tentang air yang dimakruhkan *(Dimakruhkan)* menurut syari'at dengan makruh tanzih↱¹ *(air yang sangat panas dan air yang sangat dingin)*, yakni bersuci dengan salah satu dari keduanya dan bertemunya air itu dengan badan, karena [tubuh] akan tersakiti dengan sebabnya dan karena menghalanginya air tersebut akan kesempurnaan dalam bersuci dengannya.
وَخَرَجَ بِالشَّدِيْدِ الْمُعْتَدِلُ فَلَا يُكْرَهُ وَإِنْ سُخِّنَ بِنَجَاسَةٍ وَلَوْ مُغَلَّظَةً
Dan terkecualikan dengan batasan sangat [panas dan dingin], air yang sedang, maka ia tidak dimakruhkan, walaupun telah dipanaskan dengan benda najis, walaupun najis itu adalah najis mughollazhoh [yang berat].
*(وَ)* يُكْرَهُ شَرْعًا تَنْزِيْهًا أَيْضًا *(الْمُشَمَّسُ)* بِقَصْدٍ وَبِدُوْنِهِ
*(Dan)* dimakruhkan menurut syari'at dengan makruh tanzih juga *(air musyammas [air yang terpanasi oleh terik matahari])* dengan disengaja ataupun tidak.
أَيِ اسْتِعْمَالُهُ مَاءً كَانَ أَوْ مَائِعًا قَلِيْلًا كَانَ أَوْ كَثِيْرًا
Yakni [dimakruhkan] menggunakannya, baik air musyammas itu berupa air ataupun benda cair, baik sedikit ataupun banyak,
لِمَا صَحَّ مِنْ قَوْلِهِ ﷺ _دَعْ مَا يُرِيْبُكَ إِلٰى مَا لَا يُرِيْبُكَ_
berdasarkan keterangan [Hadits] yang shohih, berupa sabda Nabi ﷺ : _“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu [beralih] kepada apa yang tidak meragukanmu”._
وَهٰذَا مِنْهُ لِأَنَّهُ يُوْرِثُ الْبَرَصَ ظَنًّا وَلَمْ يَحْرُمْ لِنُدْرَةِ تَرَتُّبِهِ عَلَيْهِ
Dan air musyammas ini termasuk sebagian dari perkara yang meragukan, karena sesungguhnya air musyammas ini [jika digunakan] dapat mengakibatkan penyakit _*barosh*_ [penyakit belang atau sopak], menurut dugaan kuat, namun hal itu tidak diharamkan, karena jarang terjadi penyakit barosh lantaran menggunakannya.
وَمِنْ ثَمَّ لَوْ أَخْبَرَهُ بِذٰلِكَ عَدْلٌ عَارِفٌ بِالطِّبِّ أَوْ عَرَفَهُ بِنَفْسِهِ حَرُمَ عَلَيْهِ
Dan karena itu, seandainya diberitahukan kepada seseorang mengenai hal itu [menggunakan air musyammas dapat mengakibatkan barosh], oleh orang yang adil lagi mengerti tentang ilmu kedokteran, atau ia mengetahuinya sendiri, maka diharamkan baginya [menggunakan air musyammas tersebut].
وَإِنَّمَا يُكْرَهُ إِنْ شُمِّسَ *(فِيْ جِهَةٍ حَارَّةٍ)* كَتِهَامَةَ لَا بَارِدَةٍ كَالشَّامِّ وَلَا مُعْتَدِلَةٍ كَمِصْرَ
Dan sesungguhnya dimakruhkan [penggunaan air musyammas tersebut], hanyalah jika terpanasi *(di wilayah yang panas)* seperti daerah _*Tihamah*_ [Mekkah], tidak pada daerah yang dingin seperti _*Syam*_ [Syiria], dan tidak pada daerah yang sedang seperti _*Mesir*_.
*(فِيْ إِنَاءٍ مُنْطَبِعٍ)* أَيْ مُمْتَدٍّ تَحْتَ الْمِطْرَقَةِ غَيْرِ ذَهَبٍ وَفِضَّةٍ مِنْ نَحْوِ حَدِيْدٍ وَنُحَاسٍ
*([yang air musyammas itu ditaruh] di dalam wadah yang dicetak)* yakni yang dibentangkan [ditempa] di bawah palu, [wadah tersebut] bukan emas dan perak, [wadah itu] dari seumpama besi dan tembaga,
وَاسْتُعْمِلَ *(فِيْ بَدَنِ)* الْآدَمِيِّ وَلَوْ مَيِّتًا أَوْ أَبْرَصَ خَشِيَ زِيَادَةَ بَرَصِهِ أَوْ لِحَيَوَانٍ يَلْحَقُهُ الْبَرَصُ كَالْخَيْلِ
dan air musyammas itu digunakan *(di tubuh)* manusia, walaupun ia sudah meninggal atau [dikenakan oleh orang] yang berpenyakit barosh yang khawatir akan bertambah penyakit baroshnya, atau [dikenakan] pada hewan yang dapat terserang penyakit barosh, seperti kuda.
*(دُوْنَ)* نَحْوِ *(ثَوْبٍ)* وَإِنْ لَبِسَهُ لٰكِنْ بَعْدَ جَفَافِهِ
*(tidak)* seumpama *(pakaian)*, walaupun ia memakainya, akan tetapi setelah pakaian itu kering, [jika belum kering maka makruh memakainya].
*(وَتَزُوْلُ)* الْكَرَاهَةُ *(بِالتَّبْرِيْدِ)* بِأَنْ زَالَتْ سُخُوْنَتُهُ فَلَا يَكْفِيْ خِفَّةُ بَرَدِهِ
*(Dan akan hilang)* kemakruhan [air musyammas] tersebut *(dengan didinginkan)* dengan gambaran telah hilang panasnya, maka tidak mencukupi [hanya sekedar] ringan dinginnya air tersebut [panasnya berkurang sedikit].
وَمَحَلُّ كَرَاهَةِ الْمُشَمَّسِ حَيْثُ لَمْ يَتَعَيَّنْ
Dan letak kemakruhan [menggunakan] air musyammas itu adalah sekiranya air tersebut tidak terpastikan [harus menggunakan air tersebut].
فَإِنْ تَعَيَّنَ بِأَنْ لَمْ يَجِدْ غَيْرَهُ وَلَمْ يُخْبِرْهُ عَدْلٌ بِتَضَرُّرِهِ بِهِ وَجَبَ اسْتِعْمَالُهُ وَوَجَبَ شِرَاؤُهُ
Maka jika air itu terpastikan [harus digunakan], dengan gambaran ia tidak mendapati air lainnya dan orang yang adil tidak memberitahunya tentang berbahayanya ia dengan sebab menggunakan air tersebut, maka wajib menggunakan air tersebut dan wajib membelinya.
وَيُكْرَهُ أَيْضًا اِسْتِعْمَالُ مِيَاهِ آبَارِ الْحِجْرِ إِلَّا بِئْرَ النَّاقَةِ
Dan dimakruhkan juga menggunakan air-air yang berada di sumur-sumur _*Al-Hijr*_ [negeri kaum Tsamud], kecuali sumur _*An-Naqoh*_ [sumur tempat minum unta-nya Nabi Sholeh].
وَكَذٰلِكَ كُلُّ مَاءٍ مَغْضُوْبٍ عَلَيْهِ وَتُرَابِ تِلْكَ الْأَمَاكِنِ قِيَاسًا عَلٰى مَائِهَا
Dan begitu juga [dimakruhkan, menggunakan] seluruh air yang dimurkai [oleh Alloh],↱² dan [makruh menggunakan] debu yang ada di tempat-tempat tersebut, karena dipersamakan [hukumnya] dengan airnya.
============
📋 *CATATAN:*
============
↱¹ ```Makruh tanzih adalah suatu perkara yang apabila dilakukan maka tidak berakibat dosa.```
↱² ```Maksudnya adalah dimakruhkan menggunakan semua air yang berada di tempat yang pernah ditimpa murka Alloh, karena penduduknya telah dibinasakan oleh Alloh dengan diturunkannya azab. Misalnya negeri Sodom (negeri kaumnya Nabi Luth As.).```
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar