TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.13 (AIR MUSTA'MAL Ke-2)

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 30 September 2022

📚 *TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.13*
===================

*(فَإِذَا أَدْخَلَ الْمُتَوَضِّئُ يَدَهُ)* الْيُمْنٰى أَوِ الْيُسْرٰى أَوْ جُزْءًا مِنْهُمَا وَإِنْ قَلَّ *(فِي الْمَاءِ الْقَلِيْلِ بَعْدَ غَسْلِ وَجْهِهِ)* ثَلَاثًا
*(Maka apabila orang yang berwudhu memasukkan tangannya)* yang kanan atau yang kiri, atau [memasukkan] sebagian dari keduanya, meskipun sedikit *(ke dalam air yang sedikit setelah membasuh wajahnya)* sebanyak tiga kali,

سَوَاءٌ قَصَدَ التَّثْلِيْثَ أَوْ أَطْلَقَ أَوْ وَاحِدَةً إِنْ قَصَدَ تَرْكَ التَّثْلِيْثِ
sama saja ia bermaksud tatslits [men-tiga-kalikan basuhan satu anggota tubuh], atau memutlakkan [tidak bermaksud tatslits], atau [setelah ia membasuh wajahnya] sebanyak satu kali jika ia bermaksud tidak melaksanakan tatslits. 

*(غَيْرَ نَاوٍ لِلْإِغْتِرَافِ)* سَوَاءٌ قَصَدَ غَسْلَهُمَا عَنِ الْحَدَثِ أَمْ أَطْلَقَ
*(tanpa berniat menciduk air)*, sama saja ia bermaksud membasuh kedua tangannya dari hadats atau memutlakkannya [tidak bermaksud menciduk & membasuh dari hadats],

*(صَارَ الْمَاءُ الْبَاقِيْ مُسْتَعْمَلًا)* وَإِنْ لَمْ تَنْفَصِلْ يَدُهُ عَنْهُ لِانْتِقَالِ الْمَنْعِ إِلَيْهِ
*(maka air yang tersisa itu menjadi musta'mal)* meskipun tangannya belum terpisah dari air tersebut, karena berpindahnya penghalang [kesucian] kepada air tersebut.

وَمَعَ ذٰلكَ لَهُ أَنْ يُحَرِّكَهَا فِيْهِ ثَلَاثًا وَتَحْصُلُ لَهُ سُنَّةُ التَّثْلِيْثِ
Dan bersamaan dengan hal itu,↱¹ boleh baginya [orang yang berwudhu] menggerakkan tangannya tiga kali di dalam air yang sedikit tersebut, dan dapat hasil baginya kesunahan tatslits [me-tiga-kalikan basuhan satu anggota tubuh].

وَلَهُ أَنْ يَغْسِلَ بَقِيَّةَ يَدِهِ بِمَا فِيْهَا وَإِنْ صَارَ مَا اغْتَرَفَ مِنْهُ مُسْتَعْمَلًا لِأَنَّ مَائَهَا لَمْ يَنْفَصِلْ عَنْهَا
Dan boleh baginya [orang yang berwudhu] membasuh [anggota] tangannya yang tersisa dengan air yang ada pada tangannya, meskipun air yang diciduk dari wadah itu menjadi musta'mal, karena sesungguhnya air yang ada pada tangannya itu belum terpisah dari tangannya.

وَإِدْخَالُ الْجُنُبِ شَيْئًا مِنْ بَدَنِهِ بَعْدَ النِّيَّةِ بِلَا نِيَّةِ اغْتِرَافٍ مِنْهُ يُصَيِّرُ الْمَاءَ مُسْتَعْمَلًا أَيْضًا
Dan memasukkannya orang yang junub akan sebagian dari tubuhnya setelah ia berniat [mandi junub], [namun] tanpa berniat menciduk air dari [orang yang junub tersebut], [hal itu] dapat menjadikan air tersebut musta'mal juga.

وَلَوِ انْغَمَسَ فِيْ مَاءٍ قَلِيْلٍ ثُمَّ بَعْدَ انْغِمَاسِهِ نَوٰى رَفْعَ الْجَنَابَةِ اِرْتَفَعَتْ
Dan jikalau orang yang junub menyelam ke dalam air yang sedikit, kemudian setelah ia menyelam, ia berniat menghilangkan junubnya, maka terangkatlah junub-nya itu.

وَلَهُ إِذَا أَحْدَثَ أَوْ أَجْنَبَ ثَانِيًا وَهُوَ فِي الْمَاءِ أَنْ يَرْفَعَ بِهِ الْحَدَثَ الْمُتَجَدِّدَ لِأَنَّهُ لَمْ يَنْفَصِلْ عَنِ الْمَاءِ فَصُوْرَةُ الْإِسْتِعْمَالِ بَاقِيَّةٌ
Dan boleh baginya apabila ia ber-hadats atau junub kedua kalinya, sedang ia masih berada di dalam air tersebut, [untuk] mengangkat dengan air tersebut akan hadats-nya yang baru, karena sesungguhnya ia belum terpisah dari air tersebut. Maka gambaran dipergunakannya air itu masih tetap ada [hingga air itu terpisah].↱²

وَكَذَا لَوِ انْغَمَسَ مُحْدِثٌ فِيْ مَاءٍ قَلِيْلٍ ثُمَّ نَوٰى فَإِنَّ حَدَثَ جَمِيْعِ أَعْضَائِهِ يَرتَفِعُ عَلَى الْمُعْتَمَدِ
Dan begitu juga jikalau orang yang ber-hadats menyelam ke dalam air yang sedikit, kemudian ia berniat [mengangkat hadats-nya], maka sesungguhnya hadats seluruh anggota tubuhnya dapat terangkat, menurut pendapat mu'tamad [yang dapat dijadikan pegangan].

وَلَوْ كَانَ بِبَدَنِهِ خَبَثٌ بِمَحَلَّيْنِ فَمَرَّ الْمَاءُ بِأَعْلَاهِمَا ثُمَّ بِأَسْفَلِهِمَا طَهُرَا مَعًا
Dan jikalau di tubuh seseorang terdapat kotoran [najis] di dua tempat [dua anggota tubuh], lalu air melewati [mengalir] pada tempat yang paling atas dari keduanya, kemudian [air melewati] pada tempat yang paling rendah dari keduanya, maka kedua tempat itu [menjadi] suci secara bersamaan.

كَمَا لَوْ نَزَلَ مِنْ عُضْوِ جُنُبٍ إِلٰى مَحَلٍّ عَلَيْهِ خَبَثٌ فَأَزَالَهُ بِلَا تَغَيُّرٍ
Sama halnya [menjadi suci], jikalau air turun dari anggota tubuh orang yang junub [yang sedang mandi] ke tempat [anggota tubuh] yang di atasnya ada kotoran [najis], lalu air itu menghilangkan kotoran [najis] tersebut dengan tidak berubah [kondisi air itu].

*(وَالْمُسْتَعْمَلُ فِيْ طُهْرٍ مَسْنُوْنٍ كَالْغَسَلَةِ الثَّانِيَةِ وَالثَّالِثَةِ)* وَالْوُضُوْءِ الْمُجَدَّدِ وَالْغُسْلِ الْمَسْنُوْنِ *(تَصِحُّ الطَّهَارَةُ بِهِ)* لِأَنَّهُ لَمْ يَنْتَقِلْ إِلَيْهِ مَانِعٌ.
*(dan air musta'mal dalam bersuci yang disunnahkan, seperti basuhan yang kedua dan ketiga)* dan wudhu yang diperbaharui dan mandi yang disunnahkan, *(adalah sah bersuci dengannya)*,↱³ karena sesungguhnya penghalang [kesucian] tidak berpindah ke air tersebut.

=============
📋 *CATATAN:*
=============
↱¹ ```Yakni, bersamaan dengan telah menjadi musta’malnya air yang tersisa.```

↱² ```Selama gambaran dipergunakannya air itu masih tetap ada ---yakni air yang sedikit itu masih dalam kondisi dipergunakan dan belum terpisah dari anggota yang dibasuh--- maka air itu masih berstatus suci mensucikan, alias belum bisa dikatakan musta’mal. Sebab air sedikit dikatakan musta’mal apabila telah selesai dipergunakan untuk bersuci.```

↱³ ```Yakni, air musta’mal sah digunakan dalam bersuci yang disunahkan.```
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar