TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.17 ( AIR YANG TERKENA NAJIS / MUTANAJIS Ke - 4)

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 30 September 2022

📚 *TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.17*
===================

*(وَ)* الْمَاءُ *(الْجَارِيْ)* وَهُوَ مَا انْدَفَعَ فِيْ صَبَبٍ أَوْ مُسْتَوٍ مِنَ الْأَرْضِ وَإِلَّا فَهُوَ رَاكِدٌ *(كَالرَّاكِدِ)*
*(Dan)* air *(yang mengalir)*, yaitu air yang dapat tercurah [berjalan dengan cepat] di tempat yang melandai [tanah atau jalan yang menurun] atau tempat yang rata dari bumi, dan jika tidak [demikian], maka air itu adalah air yang diam [tergenang]. [Dan air yang mengalir itu perincian hukumnya sama] *(seperti air yang tergenang)*.

فَإِنْ كَانَ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَنْجُسْ إِلَّا بِالتَّغَيُّرِ أَوْ أَقَلَّ تَنَجَّسَ بِمُجَرَّدِ مُلَاقَاةِ النَّجِسِ غَيْرِ الْمَعْفُوِّ عَنْهُ
Maka jika air yang mengalir itu ada dua qullah, maka tidak akan najis kecuali dengan sebab berubah, atau [air yang mengalir itu] lebih sedikit dari dua qullah, maka air itu menjadi najis dengan semata-mata bertemu dengan perkara najis yang tidak dimaafkan.

نَعَمْ الْجَارِيْ وَإِنْ تَوَاصَلَ حِسًّا فَهُوَ مُنْفَصِلٌ حُكْمًا إِذْ كُلُّ جِرْيَةٍ طَالِبَةٌ لِمَا أَمَامَهَا هَارِبَةٌ مِمَّا وَرَاءَهَا
Benar, air yang mengalir, meskipun saling tersambung secara inderawi, namun air tersebut adalah air yang terpisah-pisah secara hukumnya, sebab setiap aliran air itu adalah pendorong terhadap aliran air yang ada di depannya, lagi yang lari dari aliran air yang ada di belakangnya.

فَاعْتُبِرَ تَقَوِّيْ أَجْزَاءِ الْجِرْيَةِ الْوَاحِدَةِ بَعْضِهَا بِبَعْضٍ
Maka diperhitungkan kuatnya bagian-bagian satu aliran, [yang mana bagian-bagian dalam satu aliran itu] sebagiannya [menguatkan] pada sebagian yang lain.

وَهِيَ مَا يَرْتَفِعُ وَيَنْخَفِضُ بَيْنَ حَافَتَيِ النَّهْرِ مِنَ الْمَاءِ عِنْدَ تَمَوُّجِهِ تَحْقِيْقًا أَوْ تَقْدِيْرًا
Dan aliran air itu adalah sesuatu yang mencuat [naik] dan menyurut [turun] di antara dua bentangan [dua sisi] sungai [parit] dari air saat air itu berombak secara nyata atau secara pengiraan.

أَمَّا الْجِرْيَاتُ فَلَا يَتَقوّٰى بَعْضُهَا بِبَعْضٍ
Adapun beberapa aliran air, maka tidak saling memperkuat sebagiannya pada sebagian yang lain,

فَلَوْ وَقَعَتْ فِيْهِ نَجَاسَةٌ وَجَرَتْ بِجِرْيَةٍ فَمَوْضِعُ الْجِرْيَةِ الْمُتَنَجِّسُ بِهَا نَجِسٌ
maka jikalau terjatuh suatu najis di sebagian aliran air dan najis itu mengalir dengan satu aliran air, maka tempat aliran air yang terkena najis dengan sebab najis tersebut adalah najis,

وَلِلْمَارَّةِ بَعْدَهَا حُكْمُ غَسَالَةِ النَّجَاسَةِ وَإِنْ لَمْ تَجْرِ بِجَرْيِهِ
dan bagi aliran air yang mengalir setelahnya, terdapat hukum air basuhan najis, meskipun najis itu tidak mengalir dengan sebab mengalirnya air tersebut.

فَكُلُّ جِرْيَةٍ تَمُرُّ عَلَيْهَا دُوْنَ قُلَّتَيْنِ تَكُوْنُ نَجِسَةً وَإِنِ امْتَدَّ النَّهْرُ فَرَاسِخَ إِلٰى أَنْ يَجْتَمِعَ فِيْهِ قُلَّتَانِ فِيْ مَحَلٍّ
Maka setiap aliran air yang melewati atas najis tersebut dengan kondisi kurang dari dua qullah, maka akan menjadi najis, meskipun sungai terbentang beberapa farsakh [± 5,6 km] sampai terkumpul dalam sungai itu kadar dua qullah di satu tempat.

وَبِهِ يُلْغَزُ فَيُقَالُ لَنَا مَاءٌ بَلَغَ آلَافًا مِنَ الْقِلَالِ وَهُوَ نَجِسٌ مَعَ أَنَّهُ لَيْسَ بِمُتَغَيِّرٍ
Dan mengenai keterangan tadi, dapat dibuat teka-teki, maka dikatakan: "Kita memiliki air yang mencapai ribuan qullah, namun air itu najis, padahal air itu bukanlah air yang berubah?"

*(وَالْقُلَّتَانِ خَمْسُمِائَةِ رِطْلٍ بِالْبَغْدَادِيِّ)* وَبِالْمِصْرِيِّ أَرْبَعُمِائَةٍ وَسِتَّةٌ وَأَرْبَعُوْنَ رِطْلًا وَثَلَاثَةُ أَسْبَاعِ رِطْلٍ
*(Dan dua qullah adalah kadar 500 kati dengan timbangan Baghdad [± 216 liter])* dan [ukuran dua qullah] dengan timbangan Mesir adalah 446 kati + 3/7 kati,

*(تَقْرِيْبًا)* لَا تَحْدِيْدًا *(فَلَا يَضُرُّ نُقْصَانُ رِطْلَيْنِ)* فَأَقَلَّ
*(secara mendekati [kurang lebih])*, bukan secara pasti. *(Maka tidak membahayakan [tidak berpengaruh] berkurangnya [air sebanyak] dua kati [± 0,8 liter])* atau lebih sedikit.

*(وَيَضُرُّ نُقْصَانُ أَكْثَرَ)* مِنْ رِطْلَيْنِ عَلٰى مَا فِي الرَّوْضَةِ
*(Dan membahayakan [berpengaruh] berkurangnya [air] lebih banyak)* dari dua kati, menurut penjelasan yang ada di dalam kitab Ar-Roudhoh.

*(وَقَدْرُهُمَا بِالْمِسَاحَةِ فِي الْمُرَبَّعِ ذِرَاعٌ وَرُبُعٌ)* بِذِرَاعِ الْيَدِ الْمُعْتَدِلَةِ *(طُوْلًا وَعُرْضًا وَعُمْقًا)*
*(Dan ukuran dua qullah berdasarkan pengukuran area pada bidang segi empat [berbentuk kubus] adalah 1¼ dziro’)* ↱¹ dengan ukuran dziro' tangan yang normal *([dalam hal] panjang, lebar dan tingginya)* ↱²

إِذْ كُلُّ رُبُعِ ذِرَاعٍ يَسَعِ أَرْبَعَةَ أَرْطَالٍ بَغْدَادِيَّةٍ وَمَجْمُوْعُ ذٰلِكَ مِائَةٌ وَخَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ رُبُعًا
sebab setiap seperempat dziro’ dapat memuat 4 kati Baghdad. Dan jumlah [keseluruhan volume] hitungan itu adalah 125 ¼,

حَاصِلَةٌ مِنْ ضَرْبِ الطُّوْلِ وَهُوَ خَمْسَةُ أَرْبَاعٍ فِيْ مِثْلِهِ وَهُوَ الْعُرْضُ ثُمَّ الْحَاصِلُ وَهُوَ خَمْسَةٌ وَعِشْرُوْنَ رُبُعًا فِيْ خَمْسَةِ أَرْبَاعٍ بَسْطَ الْعُمْقِ
yaitu hasil dari perkalian panjang, yaitu 5 ¼, dengan ukuran yang sama, yaitu lebarnya, kemudian hasilnya, yaitu 25 ¼, [dikalikan] pada 5 ¼ sebagai bentangan tingginya. ↱³

*(وَفِي الْمُدَوَّرِ كَالْبِئْرِ ذِرَاعَانِ عُمْقًا)* بِذِرَاعِ النَّجَّارِ وَهُوَ بِذِرَاعِ الْيَدِ الْمُعْتَدِلَةِ
*(Dan pada bidang bundar seperti sumur adalah dua dziro’ [untuk] tingginya)* dengan dziro' tukang kayu, yaitu seukuran dziro' tangan yang normal.

قِيْلَ ذِرَاعٌ وَرُبُعٌ تَقْرِيْبًا وَقِيْلَ ذِرَاعٌ وَنِصْفٌ
Dikatakan [oleh satu pendapat]: "[tingginya adalah] 1¼ dziro' secara mendekati." Dan dikatakan [oleh pendapat lain]: "[tingginya adalah] 1½ dziro’.''

*(وَذِرَاعٌ عُرْضًا)* وَهُوَ مَا بَيْنَ حَائِطَيِ الْبِئْرِ مِنْ سَائِرِ الْجَوَانِبِ
*(dan satu dziro’ [untuk] lebarnya)* dan lebarnya adalah sesuatu diantara dua dinding sumur dari seluruh sisi-sisinya.

وَسَبَبُ اخْتِلَافِ الْمُرَبَّعِ وَالْمُدَوَّرِ مَذْكُوْرٌ فِي الْمُطَوَّلَاتِ
Dan sebab perbedaan [ukuran dua qullah] pada bidang persegi empat dan bidang bundar itu dituturkan di kitab-kitab yang panjang lebar [membahas hal itu].

*(وَتَحْرُمُ الطَّهَارَةُ)* وَغَيْرُهَا مِنْ سَائِرِ وُجُوْهِ الْاِسْتِعْمَالَاتِ مَا عَدَا الشُّرْبَ *(بِالْمَاءِ الْمُسَبَّلِ لِلشُّرْبِ)*
*(Dan diharamkan bersuci)* dan selainnya, dari seluruh cara-cara penggunaan air, selain [untuk] minum, *(dengan air yang disediakan untuk minum)*.

لٰكِنْ تَصِحُّ الطَّهَارَةُ بِهِ وَيَجِبُ التَّيَمُّمُ بِحَضْرَتِهِ
Akan tetapi sah bersuci itu dengan air tersebut, dan diwajibkan ber-tayammum [meskipun] dengan adanya [tersedianya] air tersebut.

وَمِثْلُهُ مَا جُهِلَ حَالُهُ سَوَاءٌ دَلَّتِ الْقَرِيْنَةُ عَلٰى أَنَّهُ مُسَبَّلٌ لِلشُّرْبِ كَالْخَوَابِيْ الْمَوْضُوْعَةِ فِي الطُّرُقِ أَوْ لَا كَالصَّهَارِيْجِ
Dan sama seperti air yang disediakan untuk minum, adalah air yang tidak diketahui kondisinya, sama saja [apakah] ada indikasi yang menunjukan bahwa air itu disediakan untuk minum, seperti gentong-gentong yang diletakkan di jalan-jalan, ataupun tidak, seperti tangki-tangki air.

وَيَحْرُمُ حَمْلُ شَيْءٍ مِنَ الْمُسَبَّلِ إِلٰى غَيْرِ مَحَلِّهِ مَالَمْ يَضْطَرَّ إِلَيْهِ.
Dan diharamkan membawa sedikitpun dari air yang disediakan untuk minum itu ke selain tempatnya selama tidak terdesak [darurat sangat perlu] kepada air itu.

=============
📋 *CATATAN:*
=============

↱¹ ```1 dziro’ = 48 cm, sehingga 1¼ dziro' = 60 cm.```

↱² ```Berarti volumenya adalah: panjang × lebar × tinggi = 60 cm × 60 cm × 60 cm = 216.000 cm³ = 216 dm³ = 216 liter.```

↱³ ```Ini adalah hasil perkalian yang janggal, karena tidak sesuai dengan aturan ilmu hitung eksakta. Proses perhitungan yang dipakai di sini adalah dengan meringkas hasil perkaliannya saja, yaitu 5¼ × 5¼ = 25¼ dan 25¼ × 5¼ = 125¼. Mengingat ¼ dziro’ = 4 kati, maka 125¼ = 125 × 4 kati = 500 kati.```
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar