KISAH UWAIS AL-QORNI YANG BERJALAN DI ATAS LAUT

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Jumat, 30 September 2022

▓ *KISAH UWAIS AL-QORNI YANG BERJALAN DI ATAS LAUT* ▓

Seorang lelaki bercerita: Pada suatu hari kami bepergian menumpangi kendaraan kapal laut bersama para pedagang yang berada di dalamnya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba angin kencang yang disertai ombak begitu besar menghantam dahsyat kapal yang kami tumpangi hingga terombang-ambing. Serentak kami semua merasa kaget dan khawatir disertai takut yang tidak karuan. Di saat-saat yang genting seperti ini, tidak sengaja di pojok kapal kami melihat seorang lelaki memakai baju yang terbuat dari bulu. 

Rasa takut tak kunjung reda begitu juga hempasan ombak yang berkelanjutan sampai pada akhirnya tak dapat dibendung beberapa cipratan air masuk ke dalam kapal. Air laut yang sedari tadi sedikit demi sedikit masuk tiada henti pun mampu membuat badan kapal berat dan hampir saja tenggelam. Saat itulah puncak kekhawatiran yang begitu mencekam tidak dapat kami pungkiri terlebih pada diri dan harta kami.

Aneh, tiba-tiba lelaki yang ada di pojok kapal itu keluar dan melaksanakan sholat di atas air. Kami memanggilnya:

_"Wahai wali Alloh! Bantulah kami!"_

Akan tetapi ia tidak menoleh pada arah kami. Sekali lagi kami memanggilnya:

_"Demi Dzat yang memberi kekuatan kepadamu agar engkau bisa beribadah kepada-Nya! Selamatkanlah dan tolonglah kami!"_

Kali ini ia menoleh pada arah kami dan berkata:

_"Apa yang terjadi pada kalian?"_

Usai bertanya ia melangkah pergi begitu saja, meninggalkan semua yang terjadi pada diri kami. Lalu kami pun bertanya kepadanya:

_"Wahai wali Alloh! Apakakah Anda tidak melihat goncangan ombak dan angin yang menghempaskan kapal ini?"_

'"Bertaqorublah (mendekatkan dirilah) kaliah kepada Alloh!"_ jawab lelaki itu.

_"Dengan apa kami bertaqorrub?"_ kami bertanya.

_"Dengan meninggalkan dunia."_ enteng dia menjawab.

_"Sungguh kami telah melaksakan hal itu!"_ kata kami.

Lelaki itu menyuruh kami keluar dari kapal. Yang penting selamat, itu yang ada dalam fikiran kami. Tidak banyak tanya meskipun lelaki itu menyuruh kami untuk keluar dari kapal, kami hanya bisa mengiyakan dan segera saja kami pun keluar sambil membaca basmalah, kami turuti apa yang dia perintahkan. Satu persatu dari kami keluar berjalan di atas air sehingga kami berkumpul di tengah- tengah laut tepat di samping lelaki itu dalam keadaan berdiri. Pada waktu itu kurang lebih jumlah kami dua ratus orang. Dan tidak lama kemudian kapal beserta seluruh barang bawaan di dalamnya tenggelam. Di sela-sela kami melihat kapal yang tenggelam, lelaki itu berkata:

_"Ingatlah! Sekarang kalian sudah selamat dari petaka dunia, maka pergilah kalian!"_

_"Demi Alloh yang telah merahmatimu! Siapa Anda sebenarnya?"_ kami merasa penasaran.

_"Aku adalah Uwais al-Qorni"_ jawab lelaki itu.

_"Sebenarnya di dalam kapal itu banyak harta milik orang-orang faqir yang tinggal di kota madinah, kiriman laki-laki dari mesir."_ Kami bercerita kepadanya.

_"Seandainya Alloh mengembalikan harta itu kepada kalian, apakah kalian bersedia membagikannya kepada orang-orang faqir di madinah?"_ tanya lelaki itu.

_"Iya!"_ serentak kami menjawab.

Karena kami telah bersepakat untuk membagikan, lelaki itu langsung melaksanakan sholat dua rokaat di atas air lalu berdoa dengan doa yang samar. Tidak lama kemudian kapal yang tadi telah tenggelam, muncul lagi ke permukaan air beserta semua isinya. Tidak menunda waktu, kami masuk ke dalam kapal dan menjalankan kapal itu lagi sementara lelaki yang tadi telah menyelamatkan kami entah kemana dia tidak terlihat lagi di tengah-tengah kami.

Alhasil, untuk menunaikan amanah, kami pun langsung menjalankan kapal menuju daerah madinah untuk membagikan semua harta yang kami bawa kepada orang-orang faqir disana sehingga untuk selamanya tidak akan ditemukan lagi satu pun orang faqir di madinah.

*KESIMPULAN:*
==============
Musibah yang melanda para saudagar penunggang kapal di atas merupakan salah satu dari kehendak Alloh dzat yang memaksakan kehendak. Tak ada satu orang yang dapat mencegahnya ataupun lolos dari kehendak itu. Kecuali atas kuasa-Nya pula. Sebagaimana atas musibah badai yang dialami mereka dan ditolong oleh Uwais al-Qorni.

*SUMBER:*
==========
```Kitab AN-NAWADIR (اَلنَّوَادِرُ), karya Imam Al-Qolyubiy, Penerbit Haromain, hlm. 20```
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar