Asam Oksalat
Asam oksalat pertama kali disintesis
oleh Carl W.Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asan
nitrat. Pada tahun 1784 telah dibuktikan asam oksalat terdapat pada tanaman
sorrel. Pada tahun 1829, Gay Lussac menemukan bahwa asam oksalat dapat
diproduksi dengan cara meleburkan serbuk gergaji dalam larutan alkali. Asam
oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus
karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang
mempunyai rumus molekul C2H2O4 tidak berbau,
higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai berat molekul
90 gr/mol.
Sifat-sifat Asam Oksalat Dihidrat
Asam oksalat dihidrat (C2H2O4.2H2O)
· Berwarna
putih, berbentuk kristal dan tidak berbau
· Melting
point : 101,5 0C
· Densitas
: 1,653 gr/cm3
· ΔHf
(18 0C) : -1422 kJ/mol
· Berat
molekul : 126 gr/mol
· PH
(0,1 M) : 1,3
Kegunaan Asam Oksalat
Asam oksalat merupakan salah satu bahan
baku yang dibutuhkan pada
industri, yang mempunyai kegunaan lain
sebagai berikut :
_ Sebagai
bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak.
_ Menetralkan
kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleching.
_ Bahan
pencampur zat warna dalam industry tekstil dan cat.
_ Sebagai inisiator dalam pabrik polimer.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar