Asam Oksalat

Diposting oleh Ilmu Alam Bercak on Sabtu, 23 Maret 2013



Asam Oksalat

Asam oksalat pertama kali disintesis oleh Carl W.Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asan nitrat. Pada tahun 1784 telah dibuktikan asam oksalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829, Gay Lussac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan cara meleburkan serbuk gergaji dalam larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai karbon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4 tidak berbau, higroskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai berat molekul 90 gr/mol.
Sifat-sifat Asam Oksalat Dihidrat
Asam oksalat dihidrat (C2H2O4.2H2O)
· Berwarna putih, berbentuk kristal dan tidak berbau
· Melting point : 101,5 0C
· Densitas : 1,653 gr/cm3
· ΔHf (18 0C) : -1422 kJ/mol
· Berat molekul : 126 gr/mol
· PH (0,1 M) : 1,3
Kegunaan Asam Oksalat
Asam oksalat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan pada
industri, yang mempunyai kegunaan lain sebagai berikut :
_ Sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak.
_ Menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleching.
_ Bahan pencampur zat warna dalam industry tekstil dan cat.
_ Sebagai inisiator dalam pabrik polimer.
Advertisement

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar