Tanaman Eceng Gondok
Eceng gondok merupakan salah satu
tumbuhan air yang mengapung di permukaan air. Eceng gondok memiliki nama latin
Eichhornia crassipes. Tanaman air ini sebenarnya berasal dari Brasil dan
pertama kali masuk Indonesia pada tahun 1894 yang dibawa oleh seorang ahli botani
dari Amerika ke kebun Raya Bogor.
Tanaman ini merupakan tanaman hias yang
cukup disenangi karena memiliki bunga yang berwarna ungu. Akan tetapi saat ini,
kehadiran eceng gondok lebih berperan sebagai gulma.
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh
yang pesat dan penyebarannya juga sudah melalui antar saluran air. Eceng gondok
dapat tumbuh di kolam-kolam, sungai, danau tempat penampungan air serta daerah
rawa. Eceng gondok memiliki kemampuan untuk beradaptasi dari perubahan ekstrim
laju air, perubahan kadar nutrisi, pH (derajat keasaman tanah), temperatur,
ketinggian air dan racun yang terdapat dalam air. Eceng gondok dapat berkembang
pesat dalam kondisi air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama di daerah
yang memilki kadar nitrogen, potassium dan posphat. Perkembangbiakan tanaman
ini sangat cepat, karena dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dengan
stolon dan juga secara generative dengan biji.
Klasifikasi tanaman eceng gondok adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia Kunth
Spesies
: Eichhornia Cressipes
Bila dilihat dari segi komposisi kimia
yang terkandung dalam eceng gondok, selulosa merupakan penyusun utama terbesar
yaitu sebanyak 64,51%. Kandungan selulosa yang sangat tinggi pada eceng gondok
merupakan salah satu sumber bahan baku untuk menghasilkan asam oksalat. Salah
satu cara pembuatan asam oksalat ialah melalui hidrolisis selulosa menjadi
glukosa, selanjutnya glukosa direaksikan dengan HNO3 di dalam
reaktor sintesa dengan bantuan katalis V2O5 hingga
menghasilkan asam oksalat.
Advertisement
Thanks Infonyaaa... :) :) :)
BalasHapusThanks for your information!
BalasHapus