Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah minyak yang
bersifat mudah menguap, berbau, wangi dan tidak mudah terdekomposisi pada suhu
kamar, terdapat pada berbagai bagian tumbuh-tumbuhan. Dalam tumbuh-tumbuhan,
minyak atsiri terdapat dalam kelenjar khusus,di dalam kantong minyak atau di
dalam ruang antar sel dalam jaringan tanaman sebagai hasil sisa proses
metabolisme yang terbentuk karena reaksi antara berbagai senyawa dengan adanya
air. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni, tetapi merupakan campuran senyawa
organik dengan sifat fisik dan kimia yang berlainan.
Penyelidikan terhadap kandungan
kimianya menunjukkan bahwa sebagian besar komponen minyak atsiri terdiri dari
senyawa-senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen atau karbon, hidrogen
dan oksigen yang tidak bersifat aromatik ataupun bersifat aromatik.
Senyawa-senyawa yang tidak bersifat aromatik biasanya termasuk ke dalam
golongan senyawa terpenoid. Senyawa terpenoid dalam minyak atsiri pada umumnya
terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C berjumlah 10 atau disebut juga
monoterpen dan atom C yang berjumlah 15 atau disebut sesquiterpen. Fraksi yang
paling mudah menguap dari hasil destilasi fraksinasi biasanya terdiri dari senyawa-senyawa
monoterpen dengan jumlah atom C berjumlah 10. Sedangkan fraksi yang mempunyai
titik didih lebih tinggi biasanya senyawa-senyawa sequiterpen.
Senyawa golongan
terpen merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh yang molekulnya tersusun
dari atom C kelipatan 5 yang dikenal dengan unit isoprene. Dari hasil riset
dapat ditunjukkan bahwa senyawa isopren bilogis yang digunakan oleh organisma
untuk sintesa terpenoid adalah isopentenil pirofosfat (IPP) dan
dimetilalilpirofosfat (DMAP) yang berasal dari asam asetat atau turunannya yang
aktif via asam mevalonat.
Pada minyak atsiri yang bagian
utamanya terpenoid, biasanya terpenoid itu terdapat pada fraksi minyak atsiri
yang tersuling uap. Zat inilah penyebab wangi, harum atau bau yang khas pada
banyak tumbuhan. Secara ekonomi senyawa tersebut penting sebagai dasar
wewangian alam dan juga untuk rempah-rempah serta sebagai senyawa citarasa
dalam industri makanan.
Monoterpen dan sesquiterpen dapat
dipilah-pilah berdasarkan kepada kerangka karbon dasarnya. Senyawa terpenoid
dalam minyak atsiri pada umumnya terdiri dari senyawa dengan jumlah atom C
berjumlah 10 atau disebut monoterpen dan atom C yang berjumlah 15 yang disebut
sesquiterpen.
Senyawa monoterpen kebanyakan
dijumpai adalah yang asiklik (misalnya geraniol dan fanesol), monosiklik
(misalnya limonene dan bisa bolena), bisiklik (misalnya α dan β-pinena). Dalam
setiap golongan monoterpen dan sesquiterpen bisa terdapat senyawa hidrokarbon
tak jenuh atau keton. Beberapa contoh dari struktur monoterpen dan
sesquiterpen.
Minyak atsiri dapat diperoleh
melalui ekstraksi tumbuh-tumbuhan yakni dari daun, bunga, akar, dan kulit kayu.
Biasanya tumbuhan penghasil minyak atsiri tumbuh liar atau dibudidayakan dan
biasanya tumbuhan itu beraroma wangi.
Minyak atsiri
merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), beraroma wangi sesuai dengan
aroma tumbuhan penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak
larut dalam air.
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar