TERJEMAH MINHAJUL QOWIM Bag.24
===================
*(وَ)* أَنْ *(يُقَلِّمَ الظُّفْرَ)*
*(Dan [disunnahkan])* hendaknya *(ia memotong kuku)*.
وَالْأَفْضَلُ أَنْ يَبْدَأَ بِسَبَابَةِ يَدِهِ الْيُمْنٰى ثُمَّ الْوُسْطٰى فَالْبِنْصِرِ فَالْخِنْصِرِ فَالْإِبْهَامِ فَخِنْصِرِ الْيُسْرٰى فَالْبِنْصِرِ فَالْوُسْطٰى فَالسَّبَابَةِ فَالْإِبْهَامِ
Yang paling utama hendaknya ia memulai [memotong kuku] dengan jari telunjuk tangannya yang kanan, kemudian jari tengah, lalu jari manis, lalu jari kelingking, lalu ibu jari [jempol], lalu jari kelingking [tangan] kirinya, lalu jari manis, lalu jari tengah, lalu jari telunjuk, lalu ibu jari [jempol].
أَمَّا رِجْلَاهُ فَيُقَلِّمُهُمَا كَمَا يُخَلِّلُهُمَا فِي الْوُضُوْءِ
Adapun kedua kakinya, maka ia memotong [kuku] kedua kakinya, sebagaimana [tata cara] menyela-nyelai [jemari] dua kaki di dalam berwudhu.
*(وَ)* أَنْ *(يَنْتِفَ الْإِبْطَ)* وَيَحْصُلُ أَصْلُ السُّنَّةِ بِحَلْقِهِ هٰذَا إِنْ قَدَرَ عَلَى النَّتْفِ وَإِلَّا فَالْحَلْقُ أَفْضَلُ
*(Dan [disunnahkan])* hendaknya *(ia mencabut bulu ketiak)*, dan diperoleh pokok kesunnahan dengan mencukurnya. Ketentuan ini [berlaku] jika seseorang mampu atas mencabutnya, dan jika tidak [mampu], maka mencukurnya itu lebih utama.
*(وَ)* أَنْ *(يُزِيْلَ شَعْرَ الْعَانَةِ)* وَالْأَوْلٰى لِلذَّكَرِ حَلْقُهُ وَلِلْمَرْأَةِ نَتْفُهُ
*(Dan [disunnahkan])* hendaknya *(ia menghilangkan bulu kemaluan [jawa: jembut])*. Dan yang lebih utama bagi laki-laki adalah mencukurnya, dan bagi wanita adalah mencabutnya. *↱¹*
وَلَا يُؤَخِّرُ مَا ذُكِرَ عَنْ وَقْتِ الْحَاجَةِ وَيُكْرَهُ كَرَاهَةً شَدِيْدَةً تَأْخِيْرُهَا عَنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا
Dan tidak boleh mengakhirkan hal-hal yang telah disebutkan *↱²* dari waktu hajat. *↱³* Dan dimakruhkan dengan kemakruhan yang sangat parah, menunda-nunda [pelaksanaan] hal-hal tersebut [lebih] dari 40 hari.
وَيُسَنُّ أَيْضًا غَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَهِيَ عَقْدُ ظُهُوْرِ الْأَصَابِعِ وَإِزَالَةُ وَسَخِ مَعَاطِفِ الْأُذُنِ وَالْأَنْفِ وَسَائِرِ الْبَدَنِ
Dan disunnahkan juga membasuh buku-buku jari [ruas-ruas jari], yaitu lengkungan [semacam garis lipatan] yang nampak jelas dari jari-jari, dan menghilangkan kotoran yang ada pada lipatan-lipatan telinga, hidung dan seluruh badan.
*(وَ)* أَنْ *(يُسَرِّحَ اللِّحْيَةَ وَ)* أَنْ *(يَخْضَبَ الشَّيْبَ بِحُمْرَةٍ أَوْ صُفْرَةٍ)* لِلْاِتِّبَاعِ
*(dan [disunnahkan])* hendaknya *(ia menyisir jenggot dan [disunnahkan])* hendaknya *(ia mewarnai/menyemir uban dengan warna merah atau kuning)*, karena mencontoh [Nabi ﷺ].
وَيَحْرُمُ السَّوَادُ إِلَّا لِإِرْهَابِ الْكُفَّارِ كَغَازٍ
Dan diharamkan [mewarnai uban dengan] warna hitam, kecuali untuk menggentarkan orang-orang kafir, seperti orang yang perang.
*(وَ)* أَنْ تَخْضَبَ الْمَرْأَةُ *(الْمُزَوَّجَةُ يَدَيْهَا وَرِجْلَيْهَا بِالْحِنَّاءِ)* إِنْ كَانَ زَوْجُهَا يُحِبُّ ذٰلِكَ
*(dan [disunnahkan])* hendaknya mewarnai [bagi] seorang wanita *(yang sudah dinikahi [telah bersuami], pada kedua tangannya dan kedua kakinya dengan inai [Inggris: Henna])* jika keadaan suaminya menyukai hal itu,
وَيُسَنُّ الْبَدَاءَةُ فِيْ كُلِّ ذٰلِكَ بِالْيُمْنٰى أَمَّا غَيْرُهَا فَلَا يُنْدَبُ لَهَا ذٰلِكَ
Dan disunnahkan memulai pada setiap pekerjaan tersebut dengan tangan kanan. Adapun selain wanita yang sudah dinikahi, maka tidak disunnahkan baginya hal [mewarnai tangan dan kakinya] itu.
بَلْ يَحْرُمُ عَلَيْهَا الْخَضْبُ بِالسَّوَادِ وَتَطْرِيْفُ الْأَصَابِعِ وَتَحْمِيْرُ الْوَجْنَةِ إِنْ كَانَتْ خَلِيَّةً أَوْ لَمْ يَأْذَنْ حَلِيْلُهَا
Bahkan diharamkan bagi wanita mewarnai [rambut, tangan dan kakinya] dengan warna hitam, dan meruncingkan ujung-ujung jemarinya [kuku-kukunya], dan memerahkan bagian pipi yang menonjol, jika keadaannya sebagai wanita yang masih lajang [tidak bersuami], atau tidak diizinkan oleh laki-laki yang halal baginya [suaminya atau tuannya].
وَكَذَا يَحْرُمُ عَلَيْهَا وَصْلُ شَعْرِهَا بِشَعْرِ نَجِسٍ أَوْ بِشَعْرِ آدَمِيٍّ مُطْلَقًا
Dan begitu juga diharamkan bagi wanita menyambung rambutnya dengan rambut yang najis [seperti rambut yang diambil dari bangkai hewan] atau dengan rambut manusia secara mutlak [baik wanita lajang maupun bersuami].
وَكَذَا بِالطَّاهِرِ عَلَى الْخَلِيَّةِ وَالْمُزَوَّجَةِ وَالْمَمْلُوْكَةِ بِغَيْرِ إِذْنِ حَلِيْلِهَا
Dan begitu juga [diharamkan menyambung rambut] dengan rambut yang suci bagi wanita lajang. Dan [diharamkan pula bagi] wanita yang bersuami, dan wanita yang dimiliki [budak perempuan] dengan tanpa izin laki-laki yang halal baginya [suaminya atau tuannya].
وَالْوَشْرُ وَهُوَ تَحْدِيْدُ أَطْرَافِ الْأَسْنَانِ وَتَفْرِيْقُهَا كَالْوَصْلِ بِشَعْرِ طَاهِرٍ
Dan meruncingkan gigi [jawa: mangur untu], yaitu melancipkan ujung-ujung gigi dan merenggangkannya itu [hukumnya sama] seperti menyambung rambut dengan rambut yang suci.
وَلَا بَأْسَ بِتَصْفِيْفِ الطُّرَرِ وَتَسْوِيَةِ الْأَصْدَاغِ
Dan tidak mengapa [diperbolehkan] untuk mencukur rata rambut di dahi [agar terlihat lebar dahinya] dan meratakan bulu-bulu pelipis.
=============
📋 *CATATAN:*
=============
*↱¹* ```Karena ada pendapat sebagian Ulama yang mengatakan bahwa mencukur bulu kemaluan itu dapat menguatkan syahwat (hasrat seks) dan mencabutnya dapat melemahkan syahwat, sementara syahwatnya wanita itu lebih kuat daripada syahwatnya laki-laki.```
*↱²* ```Yakni memakai minyak rambut, bercelak mata, menggunting kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menghilangkan bulu kemaluan.```
*↱³* ```Yang dimaksud waktu hajat disini adalah waktu ketika kuku, kumis, bulu ketiak dan bulu kemaluan sudah memanjang dan perlu untuk dipotong. Karena kesemuanya itu apabila telah memanjang bisa menjadi tempat bersarangnya setan.```
Advertisement
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar